Mohon tunggu...
Risni Ajeng P J
Risni Ajeng P J Mohon Tunggu... Jurnalis - @risniajeng

Mahasiswi Program Studi Komunikasi di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor. Angkatan 54

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Tanaman Hidroponik

17 Mei 2019   03:19 Diperbarui: 17 Mei 2019   04:18 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kalian gemar bercocok tanam, informasi ini akan sangat cocok untuk anda karena akan memberikan informasi mengenai salah satu teknik bercocok tanam yang memanfaatkan lahan tidur. Bagi teman-teman pecinta tanaman, pasti sudah tidak asing lagi dengan lahan hidroponik di kawasan tajur sindangrasa bogor timur. 

Lahan hidroponik ini terletak di lahan tidur dimanfaatkan oleh salah satu warga di perumahanvilla tajur. Lahan ini kemudian menjadi lahan tanaman hidroponik Ayudia Farm. Waktu yang ditempuh untuk sampai di tempat ini yaitu sekitar tiga puluh menit dari pusat kota bogor.

Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air, tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Sistem hidroponik juga merupakan sistem penanaman setiap hari panen. Untuk pengairan sistem hidroponik, air dimasukkan ke dalam tong yang diletakkan di dalam tanah. 

Hal ini bertujuan untuk membantu pendinginan air selama proses sirkulasi. Untuk pengairannya, melalui mesin, air akan narik ke atas lalu air tersebut akan dialirkan ke ujung pipa selang PE. Penggunaan selang PE bertujuan untuk membagi sirkulasi air agar merata. Selang pe yang digunakan berwarna gelap karna untuk menghambat lumut dari panas. 

Air yang dialirkan ke ujung pipa akan kembali lagi ke tong air, model media penanaman yang miring ini sangat mempengaruhi sirkulasi pengairan tanaman hidroponik. Nah sirkulasi tersebut akan terjadi secara terus menerus.

Cara Menanam Kangkung Hidroponik

Step yang pertama kita masuk ke tahap pembibitan atau tahap N1. Pada tahap ini kita harus merendam bibit kangkung terlebih dahulu selama satu malam. Untuk menyiapkan media penanamannya, kita menggunakan rockwool sebagai media untuk menanam. 

Rockwool sendiri berasal dari batu vulkanik gunung yang melalui proses peleburan dengan panas yang tinggi. Penggunaan rockwool ini dilakukan maksimal tiga bulan karena rockwool akan hancur dimakan oleh akar tanaman itu sendiri. Karena daya serap nya tinggi rockwool bisa menyerap dan menyimpan secara maksimal.

Sebelum rockwool digunakan, lembaran rockwool harus dipotong minimal dua stengah sampai tiga senti. Setelah itu, rockwool yang telah dipotong harus melalui proses rendaman. Proses perendaman ini dilakukan agar rockwool tersebut menyerap air. Rockwool yang sudah di rendam kemudian dibelah menjadi dua bagian, setelah direndam dalam waktu singkat,  masukan bibit yang akan ditanam kedalam rockwool tersebut. Rockwool yang telah dimasukan bibit, dapat ditempatkan ke wadah penyimpanan selama 3 hari sampai bibit tersebut pecah benih dan siap untuk dipindahkan ke tahap N2.

Tahap N2 merupakan tahapan singkat setelah kangkung melewati proses pembibitan atau tahap N2. Pada tahap N2, kangkung akan berumur 7 hari. Bentuk kangkung yang udah didiamkan selama 3 hari akan berbeda dengan kangkung yang telah didiamkan selama 7 hari. Jika kangkung yang telah berumur 7 hari, dapat kita lihat perbedaan ukuran dimana kangkung tersebut lebih besar. Setelah kangkung berumur 7 hari, kangkung tersebut dapat langsung dipindahkan ke lahan produksi N3.

dokpri
dokpri
Setelah melewati 2 tahapan di atas, kangkung akan dipindahkan ke lahan produksi tahap N3. Proses N3 adalah tahapan terakhir dalam proses pembibitan kangkung. Pada tahap ini, kita harus mengambil dua bagian rockwool yang sudah siap dipindahkan ke lahan produksi, lalu kita potong kira-kira sepanjang lima centi atau sesuai dengan lubang produksi. Kemudian potongan bibit tadi kita masukkan ke lubang produksi selama 14 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun