Salah satu keputusan paling berani yang bisa kita buat adalah melepaskan hubungan atau situasi yang toksik. Stoikisme mengajarkan kita bahwa lingkungan dan orang-orang di sekitar kita sangat mempengaruhi keseimbangan mental dan emosional kita.
Jika ada hubungan yang konsisten menguras energi, menciptakan drama, atau menghambat pertumbuhan kita, keputusan untuk menjaga jarak bukanlah tindakan kejam, ini adalah bentuk selfcare yang bijaksana. Kita tidak bisa tumbuh dalam tanah yang beracun.
Kesendirian sebagai Ruang Pertumbuhan
Dalam masyarakat yang menghargai extraversion dan konektivitas konstan, kesendirian yang dipilih secara sadar sering disalahpahami sebagai isolasi atau kesepian. Padahal, dalam tradisi Stoikisme, kesendirian adalah ruang sakral untuk introspeksi dan pertumbuhan.
Dalam kesendirian, kita bisa mendengarkan suara batin tanpa gangguan eksternal. Kita bisa merefleksikan nilai-nilai kita, mengevaluasi arah hidup kita, dan membuat keputusan yang sejalan dengan prinsip-prinsip terdalam kita. Kesendirian adalah laboratorium pengembangan diri.
Mengambil Kendali, Dari Reaktif menjadi Proaktif
Mungkin pelajaran paling fundamental dari Stoikisme adalah mengambil alih kendali penuh atas hidup kita sendiri. Ini berarti berhenti menunggu orang lain memberikan arahan, validasi, atau izin untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.
Ketika kita berhenti mencari persetujuan eksternal dan mulai hidup sesuai dengan prinsip-prinsip internal kita, kita mengalami transformasi dari hidup yang reaktif menjadi hidup yang proaktif. Kita bukan lagi korban dari circumstance, tetapi arsitek dari destinasi kita sendiri.
Perjalanan Seribu Mil Dimulai dengan Satu Langkah
Filosofi Stoikisme mengingatkan kita bahwa perubahan besar dalam hidup dimulai dari langkah kecil yang diulang secara sadar dan konsisten. Tidak ada transformasi instan atau solusi ajaib. Yang ada adalah komitmen harian untuk menjadi sedikit lebih baik dari hari sebelumnya.
Setiap momen adalah kesempatan untuk mempraktikkan prinsip-prinsip Stoikisme: memilih respons yang bijaksana daripada reaksi emosional, fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, dan membangun karakter melalui tindakan-tindakan kecil yang konsisten.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI