Mohon tunggu...
Risma Achmad
Risma Achmad Mohon Tunggu... Freelancer

Guru ekonomi yang jatuh cinta pada sastra. Buku adalah candu saya, dan menulis adalah cara saya memaknai dunia. Melalui tulisan, saya berbagi perspektif, merajut pengalaman, dan merayakan keajaiban kata-kata. Penulis dua buku antologi cerpen: "Di Balik Sebuah Kehilangan" dan "Warna-Warni Cerita di Sore Hari". Menulis bukan untuk menjadi sempurna, tapi untuk tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menemukan Kekuatan dalam Keheningan

7 Agustus 2025   19:52 Diperbarui: 7 Agustus 2025   19:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesendirian bisa jadi awal pertumbuhan (Sumber: freepik.com)

Salah satu keputusan paling berani yang bisa kita buat adalah melepaskan hubungan atau situasi yang toksik. Stoikisme mengajarkan kita bahwa lingkungan dan orang-orang di sekitar kita sangat mempengaruhi keseimbangan mental dan emosional kita.

Jika ada hubungan yang konsisten menguras energi, menciptakan drama, atau menghambat pertumbuhan kita, keputusan untuk menjaga jarak bukanlah tindakan kejam, ini adalah bentuk selfcare yang bijaksana. Kita tidak bisa tumbuh dalam tanah yang beracun.

Kesendirian sebagai Ruang Pertumbuhan

Dalam masyarakat yang menghargai extraversion dan konektivitas konstan, kesendirian yang dipilih secara sadar sering disalahpahami sebagai isolasi atau kesepian. Padahal, dalam tradisi Stoikisme, kesendirian adalah ruang sakral untuk introspeksi dan pertumbuhan.

Dalam kesendirian, kita bisa mendengarkan suara batin tanpa gangguan eksternal. Kita bisa merefleksikan nilai-nilai kita, mengevaluasi arah hidup kita, dan membuat keputusan yang sejalan dengan prinsip-prinsip terdalam kita. Kesendirian adalah laboratorium pengembangan diri.

Mengambil Kendali, Dari Reaktif menjadi Proaktif

Mungkin pelajaran paling fundamental dari Stoikisme adalah mengambil alih kendali penuh atas hidup kita sendiri. Ini berarti berhenti menunggu orang lain memberikan arahan, validasi, atau izin untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.

Ketika kita berhenti mencari persetujuan eksternal dan mulai hidup sesuai dengan prinsip-prinsip internal kita, kita mengalami transformasi dari hidup yang reaktif menjadi hidup yang proaktif. Kita bukan lagi korban dari circumstance, tetapi arsitek dari destinasi kita sendiri.

Perjalanan Seribu Mil Dimulai dengan Satu Langkah

Filosofi Stoikisme mengingatkan kita bahwa perubahan besar dalam hidup dimulai dari langkah kecil yang diulang secara sadar dan konsisten. Tidak ada transformasi instan atau solusi ajaib. Yang ada adalah komitmen harian untuk menjadi sedikit lebih baik dari hari sebelumnya.

Setiap momen adalah kesempatan untuk mempraktikkan prinsip-prinsip Stoikisme: memilih respons yang bijaksana daripada reaksi emosional, fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, dan membangun karakter melalui tindakan-tindakan kecil yang konsisten.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun