Jatijajar, Bergas (24/1). Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang memainkan peranan penting dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Namun, masuknya nilai-nilai budaya barat sebagai dampak dari globalisasi, mengancam lokalitas budaya Indonesia. Tak hanya kesenian dan tradisi daerah, kini bahasa daerah pun perlahan mulai terkikis dan tak diminati oleh masyarakat karena dianggap kuno dan ketinggalan zaman.
Sampai saat ini masih banyak kasus generasi penerus bangsa yang tidak sesuai dengan ikrar dan nilai-nilai Pancasila. Krisis moral dialami oleh anak-anak usia dini. Kurangnya pendidikan karakter baik dari lingkungan keluarga ataupun tempat tinggal juga mengakibatkan para anak mudah terbawa arus ke arah negatif. Oleh karena itu, perlu upaya tepis krisis moral dengan penerapan pendidikan karakter anak.
Munculnya permasalahan demikian, menjadi kesempatan bagi mahasiswi KKN jurusan Sastra Indonesia Universitas Diponegoro bimbingan Solikhin, S.Si., M.Sc., yaitu Rismawati (22) untuk menguatkan dan melestarikan budaya lokal dengan menyediakan wadah edukasi sekaligus hiburan bernama "Ruang Kreatif". Program ini dilaksanakan di rumah Rismawati dan dimulai pada Selasa (12/1) dengan target peserta adalah anak-anak TK dan SD RT 07/RW 04 Desa Jatijajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Program ini sebagai wadah untuk anak-anak belajar seputar dunia literasi dan mengenal budaya lokal di daerahnya. Literasi merujuk pada kemampuan membaca, menulis, serta bercerita. Mereka diajak menulis puisi, karangan, belajar bercerita/mendongeng, serta upaya pelestarian budaya melalui pemutaran film bertema budaya, lagu daerah, dan cerita rakyat nusantara. Selain itu, mereka juga diajak berkreasi dan mengerjakan tugas/PR dari sekolah. Program ini juga bermanfaat untuk meningkatkan imun tubuh sebagai upaya cegah Covid-19 yang tengah melanda negeri ini. Mereka akan terhibur dan terhindar dari stres akibat pembatasan sosial yang mengharuskan mereka belajar secara daring di rumah. Tubuh sehat, wawasan pun meningkat.
Pada pelaksanaan program, anak-anak sangat antusias dan bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan "Ruang Kreatif", bahkan mereka bisa tak main  game online di ponsel seharian dengan adanya program ini. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, mamakai masker, dan menjaga jarak. Kegiatan dimulai dengan membaca buku bacaan bersama, kemudian menulis karangan atau puisi, menonton film, menyanyi, bercerita, dan berkreasi. Bentuk apresiasi kepada anak-anak yang aktif dan bersemangat adalah dengan memberi mereka hadiah berupa snack atau peralatan sekolah.
Salah satu anak yang rajin dan aktif dalam kegiatan ini adalah Arva Hafizh, seorang anak laki-laki kelas 2 SD. Ia menuturkan "Aku senang ikut kegiatan ini, bisa belajar menggambar, membaca buku, menyanyi, bercerita, membuat face shield".
Tak hanya anak-anak yang senang mengikuti kegiatan ini. Orang tua pun sangat mendukung dan terbantu dengan adanya kegiatan ini, salah satunya adalah Ailani. Lani menuturkan "Bocah-bocah seneng melu kegiatan kuwi Mbak. Kegiatan positif kuwi iso nambah wawasan karo nghibur bocah-bocah seng podo ning omah goro-goro Covid. Tugas sekolah yo dadi iso dirampungke gasik mergo diewangi Mbak Risma.", yang kurang lebih artinya "Anak-anak senang mengikuti kegiatan itu Mbak. Kegiatan positif itu bisa menambah wawasan dan menghibur anak-anak yang ada di rumah gara-gara Covid. Tugas sekolah juga cepat diselesaikan dengan cepat karena dibantu Mbak Risma".
Masyarakat Desa Jatijajar, khususnya orang tua dan anak-anak berharap agar program "Ruang Kreatif" terus berjalan dan dapat dilanjutkan walau masa KKN telah usai. Selain itu, mereka juga berharap agar buku-buku bacaan anak bisa ditambah dan diperbarui.
Penulis  : Rismawati, Sastra Indonesia, FIB, UNDIP
DPL Â Â Â Â Â : Solikhin, S.Si., M.Sc.