Mohon tunggu...
Kharisma
Kharisma Mohon Tunggu... Mahasiswa - student islamic philosophy

Catatan refleksi 📝

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kendali Penuh Diri Sendiri | Menetralisir Rasa Sakit

10 Desember 2023   16:05 Diperbarui: 11 Desember 2023   21:42 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Lamunan buram menikmati riuh pikiran ialah puncak dari ketenangan. Bahkan perlahan menatap kelam, tetap hanya tersisa suara dalam benak.

Kian mendalam perenungan, seketika terlampau kacaunya. Pandangan cukup lama bertahan dalam bayang-bayang ingatan, begitu lama, hingga nampak begitu nyata dan menyakitkan.

Lantas, bagaimana diri mesti berlaku? yang ada hanya sibuk menggamit ingatan akan trauma yang tak kunjung selesai.

Lenyapkan segalanya, dan biarkan relung liar bersama harapan akan kebahagiaan kelak? Yah, kendati pelik, namun itulah yang mesti. Larut berlama-lama, bukan kepastian akan memperoleh ketentraman.

Buang dan terbukalah, dunia realita nampak begitu asik dan menyenangkan. Sudah cukup, tak ada lagi trauma, tak ada lagi luka, dan tak lagi terucap 'hakikat tidur hanyalah jeda dari rasa sakit.'

Pada dasarnya, kesakitan meluap karena diri yang tak kuasa untuk menerima, tak mampu sesuai, selalu saja menuntut sama dengan harapan yang telah diukir.

Dan benar saja, pentas dunia memang menoreh banyak kebaikan-kebaikan. Sekali lagi, derita tergantung bagaimana diri menata kendali untuk bersikap melayani kenyataan.

Catatan refleksi, 10/12/23

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun