Mohon tunggu...
Risky  Pratama
Risky Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Farmer

Petani yang kadang-kadang nulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menjadi Tim yang Dermawan, Persela Selalu Berbagi Angka Sejak Awal Laga di Piala Menpora

8 April 2021   21:07 Diperbarui: 8 April 2021   21:18 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Persela yang biasanya bermain dengan mengandalkan kelihaian jenderal lapangan tengah, meliuk-liuk menembus jantung pertahanan kemudian melepaskan umpan manja kepada sang ujung tombak, dan menembak guna menjebol gawang lawan, kini sedikit berbeda. 

Perbedaan itu terletak pada bagaimana Persela memainkan ritme permainan, sejak awal laga yang berhadapan dengan Madura United, Persela cenderung memaksimalkan strategi bertahan, hanya memanfaatkan kesempatan serangan balik untuk mencoba menembus jantung pertahanan lawan, kemudian kembali ke tempo sebelumnya. 

Ya, memang sangat terlihat beda dari biasanya, hal ini juga bagian dari tidak dapat dimainkannya sosok pengatur lapangan tengah yang baru saja bergabung dengan skuat Persela Lamongan, Zah Rahan Krangar. Memaksimalkan kekuatan pemain lokal yang berada di tengah. 

Jika dikatakan kalah dalam permainan, tidak juga. Karena selama empat laga yang telah dimainkan oleh Persela, tidak ada satupun kekalahan yang diterima, meskipun juga tidak ada kemenagan yang didapatkan.

Sebetulnya, Persela mulai berani mengembangkan permainan terbuka sejak usai laga perdana di Piala Menpora, hanya saja masih ada berbagai kesulitan yang dialami oleh penyerang untuk menerobos benteng pertahanan lawan. 

Meski begitu, perlu diacungi jempol untuk barisan pertahanan Persela yang mampu meredam setiap gempuran yang diberikan oleh tim lawan, tidak lupa pula untuk kiper kesebelasan Dwi Kuswanto yang menjadi benteng terakhir bagi tim yang berjuluk Laskar Joko Tingkir ini. 

Laga ketiga melawan Persebaya Surabaya, sudah sangat kelihatan keinginan Persela untuk tampil menyerang sejak awal laga, berkali-kali jangkar pertahanan Persebaya direpotkan oleh sayap kanan dan kiri Persela, namun lagi-lagi, sayang seribu sayang, harus ikhlas berbagi angka kembali pada laga ketiga ini, hasil imbang menjadi hasil akhir sampai turun minum.

Laga yang bisa dikatakan paling krusial adalah laga yang ke empat (terakhir di babak penyisihan), yakni menghadapi Persik Kediri. Masih sama seperti pertandingan sebelumnya, stadion yang digunakan adalah Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. 

Bermain di sore hari, sinar mentari yang masih begitu terang menambah panasnya pertandangan kala itu. Persela yang memutuskan untuk langsung menyerang di menit-menit awal ternyata masih buntu juga, dan di lain sisi Persik Kediri begitu jeli melihat kesempatan yang kemudian mampu dikonversikan menjadi gol, satu kosong. 

Keunggulan untuk Persik, setelah mampu memanfaatkan serangan balik dengan cepat dan cermat. Tak lama kemudian, selang beberapa menit, Akbar, pemain muda Persela Lamongan dilanggar di kotak terlarang oleh OK Jhon, dan berbuntut kartu merah untuk OK Jhon, karena sebelumnya sudah mengantongi kartu kuning dimenit-menit awal. 

Penalti untuk Persela, kali ini striker asing Melvyn Lorenzen yang dipercaya untuk manjadi algojo, sebelumnya pada tiga laga terakhir Melvyn belum sama sekali menyatatkan namanya di papan skor. Tendangan penalti di ambil dan shoot! Tendangan powernya mampu merobek jalah dari Persik Kediri, kedudukan satu sama. 

Bermain dengan sebelas pemain melawan sepuluh pemain, Persela mampu memanfaatkan momentum tersebut, serangan dari sisi kanan Persela mampu menuju jantung pertahanan Persik Kediri, Birul Walidain yang saat itu menguasai bola langsung memberikan umpan melengkung ke tengah, Melvyn ada di situ dan boom! 

Sundulan kerasnya mampu merobek kembali gawang dari Persik Kediri. Keunggulan untuk Persela Lamongan dengan selisih satu gol bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, unggul jumlah pemain, unggul jumlah gol, terhitung ada di atas angin, tapi sayang sekali masih belum bisa menambah pundi-pundi gol, atau juga belum bisa mempertahankan hasil keunggulan itu hingga peluit panjang dibunyikan. 

Terjadi kelengahan di menit-menit akhir, salah seorang pemain Persik yang sedang berada di dalam kotak penalti dilanggar oleh Pemain Persela, dan wasit dengan cepat memberikan keputusan untuk menunjuk titik putih bertanda penalti. 

Andri Ibo yang dipercaya untuk menjadi algojo kali ini dapat dengan baik menjebloskan bola ke gawang Persela Lamongan, skor imbang dua sama, bertahan hingga akhir pertandingan. 

Secara perkembangan permainan, di babak kedua Persela tidak lebih banyak menyerang dibandingkan di babak pertama dan memaksimalkan ball posisition. 

Dari laga tersebut Persela harus kembali ikhlas berbagi angka. Empat laga, empat kali imbang, selalu berbagi angka dengan lawan, Persela Lamongan menjadi tim yang paling dermawan sejak laga awal di Piala Menpora.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun