Dengan bayaran Rp. 2.000.000,00/tahun. Namun bayaran sewaan ini dibebaskan untuk beberapa bulan. Suaminya hanya seorang pemukat ikan di sungai.
 Dengan tidak adanya penghasilan hingga saat ini, ibu Megawati mencoba membuat sayur jadi (masak) untuk dijajakkan. Sayur yang dijualnya seperti sayur nangka, keladi dan daun singkong. Harga perbungkusnya Rp. 5.000,00 saja.
img-20200611-wa0001-5ee793b6097f360efc192633.jpg
Selanjutnya Bpk. Suardi (47thn) membuka usaha ATK Â didekat sekolah SD 02 Sungai Raya. Ia mengatakan bahwa pendapatannya saat ini menurun drastis. Yang biasanya mendapatkan Rp. 500.000,00 - Rp. 700.000,00 kini tinggal Rp. 200.000,00/hari.Â
Namun, untung saja lokasi usahanya tersebut berada ditepi Jl. Raya Desa Kapur. Sehingga tidak hanya anak sekolah saja yang menjadi pembelinya. Strategi yang ia lakukan adalah tetap membuka usahanya karena buka atau tidak uang sewa ruko 2 lantai ini tetap berjalan.
img20200608111145-5ee7934cd541df5ce06d43d4.jpg
Dan yang terakhir adalah pekerja informal. Saya mewawancarai mulai dari penjual es, buruh bangunan, penjual sayur dan tukang sol sepatu. Pendapatan bersih mereka adalah sekitar Rp. 100.000,00/hari. Ada tidaknya virus Covid-19 ini, mereka tetap berjualan, mereka tetap bekerja. Karena mereka harus memenuhi kebutuhan pokok hingga pendidikan anak. Diketahui jumlah tanggungan setiap kepala rumah tangga tersebut adalah 2-4 orang dirumah. Untuk mencari tambahan istri mereka juga membantu suaminya. Ada yang menjual kue, menjual es dan ikut membantu suaminya berjualan.
img20200608155211-5ee7952e097f3665ee703663.jpg
Selama Pandemi Covid-19 ini bantuan yang mereka dapatkan hingga saat ini adalah pembagian beras 5kg untuk setiap rumah tangga. Selain itu, bagi rumah yang memiliki tegangan listrik 450 Watt, maka pembayaran perbulannya dibebaskan.Â
Untuk menjalankan anjuran pemerintah penduduk disini menggunakan masker dan cuci tangan. Namun untuk jaga jarak dan tetap dirumah tidak. Karena mereka harus melayani pembeli dan lokasi usaha atau tempat mereka bekerja berada diluar rumah.