Mohon tunggu...
Risky Nurapita17
Risky Nurapita17 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi FEB Universitas Tanjungpura Pontianak

Pencari Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19, Apa Dampaknya di Desa?

19 Mei 2020   20:34 Diperbarui: 19 Mei 2020   21:35 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak Wabah Covid-19 Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Di Sekitar Desa Kapur, Kec. Sungai Raya, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat

Saya bertempat tinggal di Desa Kapur, tepatnya di Dusun Parit Bugis. Desa Kapur merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sungai Raya. Desa Kapur memiliki luas wilayah sebesar 21.500 Km2. Di sebelah barat, Desa Kapur berbatasan dengan Kelurahan Parit Mayor. Di sebelah timur berbatasan dengan Mekar Baru. 

Sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Raya, Parit Baru dan untuk di sebelah Utara berbatasan dengan Durian dan Ambawang Kuala, Kecamatan Sungai Ambawang. Desa Kapur terbagi menjadi dua dusun yaitu Dusun Parit Mayor dan Dusun Parit Bugis. Adapun jumlah penduduk Desa Kapur adalah sebanyak 9.949 orang. 

(Sumber: BPS Kabupaten Kubu Raya)

Berikut ini adalah Eksplorasi perubahan Kondisi Sosial Ekonomi di Desa Kapur akibat langsung  maupun tidak langsung dari Wabah Covid-19, yaitu:

  • Penjual Dan Pembeli Di Pasar Desa/Kelurahan

(Sumber: Dokumen Pribadi)
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Di wilayah Desa Kapur tidak memiliki pasar. Namun, jika ingin ke pasar masyarakat bisa pergi ke pasar terdekat yakni pasar rakyat yang berada di Kelurahan Parit Mayor atau pasar Melati yang ada di Desa Parit Baru. 

Untuk aktivitas jual-beli masih tetap seperti biasa apalagi yang berhubungan dengan kebutuhan pokok. Walaupun ekonomi sedang susah, masyarakat harus tetap memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Hanya saja masyarakat mengurangi jumlah pembeliannya.

Misalnya Kak Ita (43 thn) adalah seorang ibu rumah tangga yang saya temui saat berbelanja. Pada saat kondisi seperti ini, kak Ita mengatakan bahwa sekarang dia berbelanja lebih hemat. Misalnya biasa beli ayam satu ekor, sekarang hanya beli sebelah bagiannya saja. Biasa dirumah ada tempe dan tahu sekarang cukup salah satunya saja.

Selain pembeli, saya juga mewawancarai paman saya sendiri yang bernama Imam (51 thn). Saya menanyakan keadaan di pasar tempat ia berjualan. Pak lek Imam adalah seorang penjual sayur mayur  di pasar rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun