Mohon tunggu...
Risky Hermawan
Risky Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mulawarman

Seorang mahasiswa ilmu komunikasi yang memiliki hobi di dunia fotografi, memasak, dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Strategi Komunikasi Massa dengan Profesi Content Creator dan Komunikasi Korporat dengan Profesi Public Relations

14 Desember 2022   07:29 Diperbarui: 14 Desember 2022   07:33 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia pekerjaan akan terus berubah setelah adanya pandemi Covid-19.  Era digital memicu terjadinya perubahan di berbagai bidang. Apalagi dalam bidang Komunikasi, perubahan ini mau tak mau mengakibatkan profesi content creator dan  hubungan masyarakat/public relation harus menghadapi tantangan baru. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana tantangan dan kompetensi yang seharusnya hadir menjadi pegangan dalam profesi PR  dan content creator saat ini agar terus tetap bertahan.

Dalam pembahasan kali ini penulis akan membahas tentang 2 bidang dalam ilmu komunikasi. Pertama, yaitu komunikasi korporat yang membahas tentang profesi Hubungan masyarakat atau sering dikenal dengan public relation. Kedua, komunikasi massa yang akan membahas tentang profesi content creator. Kedua profesi ini memiliki tantangan dan kompetensi yang agak berbeda namun adapula kesamaan.

Artikel kali ini merangkum tentang beberapa tantangan dan kompetensi yang dihadapi oleh profesi public relation dan content creator di era digital pasca pandemi seperti sekarang.

Anything Else about Public Realtions.

"Tagline humas itu menjaga citra positif,  gimana caranya agar citranya itu positif terus tidak ada negatif, itu adalah pekerjaan kita sehari-hari." Ucap Joko saat penulis mewawancarainya. 

Beliau merupakan Humas Protokol dan Komunikasi Pimpinan di Balaikota Samarinda. PR menjadi penting dimiliki oleh instansi pemerintahan hal ini dikarenakan keberadaannya sebagai jembatan penghubung antara pemerintah dengan publik sebagai pengguna jasa, terutama jika terjadi suatu peristiwa di sebuah intansi pemerintahan tentang sebuah kebijakan yang di ambil oleh instansi tersebut namun memiliki pertentangan di khalayak maupun masyarakat dan instansi pemerintah/swasta, disinilah peran PR untuk memberikan tanggapan dan respon atas aktifitas yang telah dilakukan maka para pekerja di bidang PR bertugas menjaga harmonisasi atau fungsi internal, memberikan fungsinya kepada khalayak dengan mengumumkan/menginformasikan kepada khalayak tentang kebijakan yang di ambil oleh pimpinan instansi pemerintahan ataupun lembaga sehingga sistem dan mekanisme kerja menjadi kondusif demi mencapai tujuan organisasi, tidak hanya menjaga hubungan baik dengan khalayak, PR juga selalu menjaga hubungan harmonis dengan media masa baik itu media cetak maupun media elektronik.

Namun dalam setiap profesi selalu ada tantangan yang harus dilewati, sebagai mana pengalaman Joko yang sudah bertahun-tahun bekerja sebagai humas ditambah lagi dengan pandemi Covid-19 yang menipa beberapa tahun lalu. Dimana ia dan tim sangat keteteran, karena saat itu ia sangat sulit untuk mengikuti kegiatan atasan yang sangat padat dan harus turun kelapangan walaupun kondisinya pandemi, karena PR itu sendiri sangat dekat dengan atasan dan jadi mau tidak mau ia mengikuti perintah dari atasan tersebut, dan kebetulan karakter dari atasan ini sendiri itu menyukai turun lagsung kelapangan dari pada melalui meeting online. Jadi kegiatan saat itu ia sajikan dengan bentuk apapun  seperti artikel, video, foto demi mengangkat citra pemerintahan.

Kemudian, suatu komptensi itu menjadi hal yang sangat penting untuk berhasil dalam profesi ini, joko menyebutkan beberapa komptensi yang harus dimiliki untuk bisa bertahan di profesi ini, diataranya seperti:

  • Kemampuan Berkomunikasi

Kemampuan berkomunikasi bagi seorang PR sangatlah penting. Komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam bentuk lisan, yakni ia harus mampu berbicara di depan umum, harus mampu melakukan presentasi, mampu mewawancarai dalam upaya mengumpulkan fakta dan data, dan diwawancarai pers atau wartawan sebagai sumber berita dan kemampuan berkomunikasi lisan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun