Mohon tunggu...
Muhammad
Muhammad Mohon Tunggu... Buruh - Riskiyanto

Muhammad Riskiyanto

Selanjutnya

Tutup

Money

Kerja Keras

21 Februari 2018   17:45 Diperbarui: 23 Februari 2018   18:52 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Artinya: "Dari Miqdam RA dari Rasul SAW bersabda: tidaklah seorang mengkonsumsi makanan hasil kerja (produksi)nya sendiri dan sesungguhnya Nabi Dawud AS mengkonsumsi dari hasil kerjanya sendiri" (HR. al-Bukhari).

Dari hadist tersebut dijelaskan bahwa rizki yang paling baik adalah rizki yang di dapat dari jalan yang dihalalkan Allah SWT,serta dari usaha diri sendiri. Dengan mengambil contoh,bahwasanya Nabi Daud as adalah seorang nabi,akan tetapi beliau makan dari hasil tangannya sendiri. Dengan cara membuat pakaian (rompi/baju perang) dari besi dan diperjual belikan kepada kaumnya .

Adapun ayat dan hadist yang mampu memperjelas dan mempekuat hadist diatas adalah sebagai berikut:

Artinya:"Dan katakanlah:"Bekerjalah kamu,maka Allah dan Rasul-nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu,dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Attaubah:9 : 105);

Seorang insan minimal sekali diharuskan untuk dapat memberikan nafkah kepada dirinya sendiri,dan juga kepada keluarganya .Dalam Islam terdapat banyak sekali ibadah yang tidak mungkin dilakukan tanpa biaya/harta,sepeti zakat,infaq,shadaqah,wakaf,haji dan umrah. Sedangkan biaya/harta tidak mungkin diperoleh tanpa proses kerja.Maka bekerja untuk memperoleh harta dalam rangka ibadah kepada Allah menjadi wajib. Kaidah fiqhiyah mengatakan:"Suatu kewajiban yang tidak bisa dilakukan melainkan dengan pelaksanaan sesuatu,maka sesuatu itu hukumnya wajib".

(HR. Al-Bazzar).

Artinya:"Rifa'ah bin Rafi' menyatakan bahwa Rosulullah  SAW. Pernah ditanya tentang pekerjaan yang paling baik . Rosul menjawab pekerjaan oyang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan tenaga atau dengan tangan sendiri (memproduksi sesuatu) dan jual beli yang mabrur (bersih dari tipu daya).

Dari hadist tersebut bahwa islam sangat menghargai kerja keras,kreatifitas maupun inovasi yang dihasilkan melalui tangan seseorang dalam melakukan pekerjaan. Islam juga mengharuskan setiap pekerjaan dilakukan secara mabrur,bekerja termasuk sunnah para Nabi. Nabi Daud membuat baju besi dan menjualnya sendiri,Nabi Zakariya adalah tukang kayu,Nabi kita Muhammad SAW bekerja mengembala kambing dan pedagang yang menjual barang dagangan Khadijah.

Hadist tersebut memberikan dorongan kepada umat islam untuk menekuni berbagai aktifitas ekonomi dengan segala bentuknya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya di dunia dan membekali kehidupan kelak di akhirat. Menurut hadist di atas,pekerjaan yang paling baik maksudnya yang paling halal dan paling berkah adalah pekerjaan dengan tangan atau tenaga sendiri. 

Dalam riwayat di atas,disebutkan terlebih dahulu perdagangan (bisnis) itu berarti bahwa amal al-yad itu lebih baik dari ba'i (jual beli). Sebagian ulama berpendapat bahwa pertanianlah yang paling baik,karena dalam pertanian itu mencakup beberapa hal, yaitu berusaha dengan tangan (jerih payah) sendiri,di dalamnya terdapat unsur tawakal kepada Allah setelah bekerja.Alangkah indahnya kehidupan seorang muslim,walaupun dia bekerja memenuhi kehidupan pribadi dan keluarganya,mencukupi keperluannya yang kesemuanya itu mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan bagi keluarga tersebut. Allah memberikan pahala atas semua usaha, tetesan keringat, ayunan cangkul, panas teriknya matahari, lelah yang selalu menemani setiap malam, semuanya dinilai dengan pahala tak terhing

Seseorang dalam bekerja mempunyai akhlak tersendiri yang disebut juga dengan kata (Etos) seperti sikap,keperibadian,watak,karakter serta keyakinan atas sesuatu. Adapun ciri-ciri Etos kerja islami adalah

Baik dan Bermanfaat

Islam hanya memerintahkan atau menganjurkan pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi kemanusiaan, agar setiap pekerjaan mampu memberi nilai tambah dan mengangkat derajat manusia baik secara individu maupun kelompok.

Kemantapan atau perfectness

Kualitas kerja yang mantap atau perfect merupakan sifat pekerjaan Tuhan (rabbani),kemudian menjadi kualitas pekerjaan yang islami yang berarti pekerjaan mencapai standar ideal secara teknis.

Kerja Keras, Tekun dan Kreatif

Mengerahkan segenap daya dan kemampuan yang ada dalam merealisasikan setiap pekerjaan yang baik, sesungguhnya Allah SWT telah menyediakan fasilitas segala sumber daya yang diperlukan, tinggal peran manusia sendiri dalam memobilisasi serta mendayagunakannya secara optimal, dalam rangka melaksanakan apa yang telah Allah ridhai.

Berkompetisi dan Tolong-menolong

Karena dasar semangat dalam kompetisi islami adalah ketaatan kepada Allah  dan ibadah serta amal shalih, maka wajah persaingan itu tidaklah seram; saling mengalahkan atau mengorbankan. Akan tetapi,untuk saling membantu (ta'awun).

Objektif (Jujur)

Dalam dunia kerja dan usaha, kejujuran ditampilkan dalam bentuk kesungguhan dan ketetapan waktu,janji,pelayanan,mengakui kekurangan dan kekurangan tersebut diperbaiki secara terus-menerus,serta menjauhi dari berbuat bohong atau menipu.

Disiplin atau Konsekuen

Merupakan salah satu bentuk akhlak secara umum mencakup seluruh hubungan, baik dengan tuhan,diri sendiri,orang lain dan alam semesta, atau bisa dikatakan mencakup seluruh wilayah tanggung jawab moral dan sosial manusia.

Konsisten dan Istiqamah

Istiqamah dalam kebaikan ditampilkan dalam keteguhan dan kesabaran sehingga menghasilkan sesuatu yang maksimal

Etos kerja merupakan semangat untuk bekerja keras. Bekerja itu sendiri merupakan melakukan usaha kegiatan untuk mencapai tujuan. Adapun hadist mengenai etos kerja diantaranya: Hadist mengenai pekerjaan yang paling baik,larangan meminta-minta. Adapun pekerjaan yang paling baik adalah seorang yang bekerja dengan tanganya sendiri (produksi)Nya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun