Mohon tunggu...
Riskhi Diah
Riskhi Diah Mohon Tunggu...

Menjadi seorang jurnalist dan penulis cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pergi Memancing

7 Desember 2013   22:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:12 2684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Rabu yang lalu aku bersama dua temanku yang bernama Yoga dan Ismail berencana sepulang sekolah nanti kami ingin memancing didanau dekat rumah yoga. Bel pulang pun berbunyi,aku bersama yang lain segera menuju rumah kami masing-masing. Tak beberapa lama kemudian Ismail mendatangi rumahku dengan baju bebas dan peralatan pancing yang seadanya. Setelah makan aku langsung mengambil peralatan pancing milikku. Aku dan Ismail menuju rumah Yoga yang hanya beberapa meter dari rumahku.”Yoooogaaaaaa...yoogaaa...” aku dan Ismail setengah berteriak memanggil nama Yoga. Sekitar 15 menit kami menunggu didepan rumah Yoga,ternyata ayahnya Yoga yang keluar “Yoga masih ganti baju,tungguin dulu aja” setelah ayah Yoga berkata seperti itu dia keluar. Yoga pun tak kalah siap memancing dengan kami. Kita pun menuju danau tersebut.

Perjalanan dari rumah Yoga menuju tempat memancing tidaklah jauh,hanya berjalan kaki 20menit pun sampai. Setibanya kami di danau dekat rumah Yoga,dengan segera mengeluarkan peralatan pancing dan mengaitkan umpan dikail agar ikan memakannya.Hap..hap..hap.. satu persatu melempar pancingan.Setelah lama menunggu dan ternyata “Pancingan aku susah ditarik nih,kayaknya umpan aku dimakan ikan” kata Ismail.”Ayo tariiiiiiik bantuin Ismail” kata Yoga. Aku pun dengan semangat mengambil jaring untuk menyiduk ikan yang telah Ismail tangkap. Setelah berhasil ditarik ketas ternyata Ismail tidak mendapatkan ikan melainkan sendal jepit. Aku dan Yoga pun tertawa. “hahaha makanya lain kali kamu jangan buang sendal disini ya, jadi kena batunya deh” kata ku. Ismail pun kembali melempar pancing yang sudah diberikan umpan lagi “Semoga aja kali ini aku dapet ikan besar”. Sekarang gantian umpan Yoga yang sulit untuk ditarik “Hey Asaaaa,Ismaiiiiil,tolongin aku dong,pancingan aku ada yang narik nih,kali ini pasti ikan deh”. Aku dan Ismail pun tidak percaya karena umpan pertama Ismail dimakan oleh sendal jepit. Tapi setelah melihat Yoga susah payah menarik pancing akhirnya aku membantu juga. Dengan sigap aku mengambil jaring untuk menyaring ikan dari air. Dengan santai aku berjalan menuju pinggir danau. Berhubung tanah licin dan basah karna hujan semalam akhirnya.... Byuuuuuuurrrrrrrr. Aku terpeleset dan masuk kedalam danau. Aku berteriak minta tolong kepada kedua temanku,tetapi mereka hanya terdiam melihatku.Setelah aku sadari ternyata danau tersebut tidak terlalu dalam dan aku malu.Ahirnya kami pulang dengan 1 ikan hasil pancingan Yoga dan aku kotor

“Ayah sedang mencuci mobil.,pasti dia marah karna aku kotor seperti ini” kata ku. Aku berlari melewati ayah agar dia tidak tahu bahwa aku pulang dengan pakaian kotor. ”Asaaaa kamu ngapain lari,ayah tahu kalau kamu pulang pake baju kotor” kata ayah dengan nada biasa tidak seperti orang marah. “Maaf yah,padahal aku sengaja tadi lari agar ayah tidak melihatku. Aku tadi terpeleset didanau” dengan kepala menunduk. “Hahahaha Asa Asa,kenapa kamu takut? Ayah ngga marah asal kamu tadi ngga lari,ayah kira kamu kenapa,yasudah kalau begitu,kamu mandi dan langsung makan. Jangan lupa belajar nak” ayah tersenyum. Aku pun berjalan masuk menuju rumah dan segera mandi agar lumpur lumpur yang  ada ditubuhku segera hilang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun