Mohon tunggu...
Riska Yunita
Riska Yunita Mohon Tunggu... Bankir - Karyawan Swasta

Be your own kind of beautiful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dewasakan Cara Pandang untuk Kehidupan Sosial yang Lebih Nyaman

29 Agustus 2020   14:29 Diperbarui: 30 Agustus 2020   17:55 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: www.dream.co.id)

Jadi yang salah bukan karena fisik atau materi yang kita miliki, namun bagaimana orang menilai tampilan luar dan menyamaratakan semua orang dalam suatu golongan atas suatu penilaian. 

Itulah mengapa sukses bukanlah satu-satu pencapaian yang ingin orang dapatkan saat ini melainkan pembuktian dirilah yang kini lebih dicari. Mereka tidak ingin dipandang sebelah mata atas apa yang mereka dapatkan sekarang. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka juga memiliki perjuangan untuk sampai di tahap mereka berdiri sekarang.

Dan hal tersebut dilatar belakangi oleh cara pandang masyarakat kita yang masih sangat stereotipe. Sudah saatnya kita berpikir lebih terbuka di masa sekarang. Miris rasanya melihat media sosial yang terus berkembang namun tidak diimbangi oleh cara pandang kita yang masih ketinggalan zaman.

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Cara mereka hidup atas apa yang mereka miliki adalah sebuah proses yang patut dihargai. Tidak benar rasanya jika kita yang tidak tahu menahu atas jatuh bangunnya seseorang, memberi komentar yang menyudutkan atau merendahkan. Sekalipun kita bebas memberi komentar berupa kritik maupuan saran, namun akan lebih bijak jika tidak hanya didasarkan pada persepsi atas suatu kelompok tertentu.

Bahkan memberi penilaian yang seragam atas orang yang memiliki kategori yang sama pun belum tentu bisa menjadi penilaian yang benar dan relevan. Karena kembali lagi, setiap orang memiliki peran atas hidupnya sendiri. Bagaimana mereka bersikap dan bertindak adalah kuasa atas hidup mereka sendiri. Tidak bisa disamaratakan setiap orangnya.

Akan indah dan damai rasanya jika kita bisa menghargai satu sama lainnya. Tanpa perlu ada golongan yang merasa insecure atas fisik yang dimiliki. Tidak ada konotasi negatif pada mereka yang tampan atau cantik saat mereka mencapai sesuatu dalam hidup mereka. Tidak ada mereka yang tertekan untuk selalu menjadi nomor satu hanya karena meraka dinilai pandai. Tidak ada pihak yang membenarkan diri berdasarkan nilai atas suatu golongan yang seolah telah terpatri.

"Kita tidak bisa menyamakan semuanya hanya karena kita sama-sama manusia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun