Sumur sawah tua ini sudah ada sejak dulu di kampung yaitu kampung sawah, nama sumur sawah tua ini diambil dari lamanya sumur tersebut, dan dari kata sawah ini di ambil dari nama kampung itu yaitu kampung sawah. Dari sini asal mula nama sumur sawah tua terbentuk. Sebenernya sumur ini tidak berada di pertengahan sawah, sumur ini berada di salah satu rumah yang sudah tidak ada penghuni nya sejak dulu, bahkan orang jaman dulu pun pernah menceritakan bahwa sejak dulu tanah itu sudah di jual namun, tak kunjung peminat hingga sekarang. Di karenakan semua tau asal mula nya tanah itu.
Jaman dahulu penduduk kampung sawah ini sangat kesulitan untuk mendapatkan air. Ntah itu untuk mandi, nyuci atau yang lainnya. Penduduk kp sawah ini biasa mengambil air di sumur itu, Â bahkan ibu ibu ada yang rela berebutan agar mendapat air yang paling bersih di sumur itu. Karena aneh nya, sumur itu ketika sudah memasuki pagi hari air itu berubah, air itu menjadi air tanah, sebab itu para penduduk kp sawah ini memilih untuk mengambil air di malam hari hingga menjelang subuh. Hingga sampai saat ini sumur itu di sebut dengan sumur aneh.Â
Hingga suatu hari ada seorang ibu ibu sedang membicarakan sumur itu dengan kata kata jelek nya. Dan di malam hari terjadi lah hujan yang besar, namun hanya rumah ia yang terkena banjir hingga barang barang di rumah nya hancur berantakan. Dari kisah itu, warga kp sawah ini tidak berani untuk menjelekkan sumur tersebut, dan hingga berjalannya waktu semakin sedikit pula yang berani mengambil air di sumur tersebut. Dan warga melaporkan kepada lurah setempat agar bisa bergotong royong membersihkan bagian sumur sawah tua itu, karena rumput yang panjang membuat warga setempat takut jika melewati jalan tersebut ada ular dan lainnya.
 Pada tahun 2012 awal mula warga bersi keras ingin membersihkan tanah itu, dan lurah setempat sepakat dengan pengajuan warga itu, dan setelah di bersihkan warga tersebut mengadakan tasyakuran, agar kampung tersebut terhindar dari marabahaya dan berhati hati atas segala tindakan dan ucapan.Â
Dan warga mengajukan agar sumur itu ditutup saja. Agar tidak ada lagi warga yang bisa mengambil air disitu. Karena warga sangat aneh mengapa air disitu hanya ada di waktu malam saja, dan jika siang, air itu sangat keruh oleh tanah seperti comberan. Maka dari itu warga sampai saat ini tidak lagi mengambil air ke sumur itu. Dan rencana ingin di bangun menjadi salah satu museuman warga Jasinga, namun belum ada kesepakatan dari warga setempat karena takut beresiko besar kepada warga setempat. Karena sejatinya sumur itu pasti ada penghuninya.
