Ilustrasi gambar tape singkong
Siapa yang tidak kenal tape singkong? Makanan tradisional ini sering dijumpai saat lebaran, hajatan, atau bahkan sebagai camilan sore ditemani oleh teh hangat. Tape singkong punya rasa manis dengan sedikit asam, bertekstur lembut dan beraroma khas yang muncul dari proses fermentasi. Tapi, tahukah kamu bagaimana sebenarnya proses fermentasi tape itu terjadi? Yuk, kita bahas!
Apa itu tape singkong?
Tape singkong adalah makanan fermentasi khas Indonesia yang dibuat dari singkong (Manihot utilissima). Proses pembuatannya tidak lepas dari peran ragi yang berisi mikroorganisme seperti kapang, khamir, dan bakteri. Mikroorganisme ini bekerja sama memecah pati dalam singkong menjadi gula sederhana, lalu diubah menjadi alkohol dan asam organik. Inilah yang membuat tape memiliki rasa manis dengan sedikit sensasi asam dan aroma khas alkohol.
Bagaimana Cara Membuat Tape Singkong?
Proses membuat tape singkong ternyata cukup sederhana, lho. Pertama, singkong dikupas dan dicuci bersih, lalu direbus sampai empuk. Setelah dingin, singkong ditaburi ragi yang mengandung mikroorganisme fermentasi. Setelah itu, singkong disimpan di wadah tertutup dan didiamkan pada suhu ruang sekitar 30-40C selama 2-5 hari.
Selama proses ini, terjadi perubahan warna, rasa, tekstur, dan aroma. Biasanya, tape yang difermentasi selama 3 hari akan memiliki rasa manis, aroma yang pas, dan tekstur yang lembut. Tapi kalau dibiarkan lebih dari 5 hari, tape bisa menjadi terlalu asam, teksturnya lembek, dan aromanya jadi terlalu menyengat.
Peran Penting Ragi dalam Fermentasi
Ragi adalah kunci utama dalam proses fermentasi tape. Di dalam ragi terdapat berbagai mikroorganisme seperti:
- Kapang (contohnya Amylomyces rouxii, Mucor sp., Rhizopus sp.) yang menghasilkan enzim amilase untuk mengubah pati menjadi gula sederhana.
- Khamir seperti Saccharomyces cerevisiae dan Candida utilis, yang mengubah gula menjadi alkohol dan gas karbon dioksida.
- Bakteri seperti Pediococcus sp. dan Bacillus sp., yang berperan menghasilkan asam organik.
Semua mikroorganisme ini bekerja secara sinergis, sehingga tape memiliki rasa, aroma, dan tekstur khas.