Mohon tunggu...
Riska Amelia
Riska Amelia Mohon Tunggu... Public Relations and Digital Communication Student, University State of Jakarta

music lover

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kilau Nostalgia: Kembalinya Tren Fashion Y2K di Era Modern

2 Mei 2025   22:42 Diperbarui: 2 Mei 2025   22:42 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Y2K Fashion (Sumber: Loya The Fashion Queen)

Kilau glitter, celana low-rise, dan tas baguette kembali merajai jalanan dan feed media sosial. Tren fashion Y2K, yang terinspirasi dari gaya akhir 1990-an hingga awal 2000-an, kembali menjadi primadona di kalangan generasi muda. Didorong oleh nostalgia dan pengaruh budaya pop, gaya ini merebut perhatian para fashionista masa kini. Menurut data Google Trends, pencarian terkait "Y2K outfit" meningkat lebih dari 300% sejak awal tahun lalu, memperlihatkan antusiasme yang terus membesar.

Fesyen Y2K merupakan singkatan dari "Year 2000", merujuk pada gaya yang berkembang pada periode pergantian milenium. Dulu identik dengan futurisme semu dan semangat optimisme era digital baru, kini gaya tersebut kembali karena rasa rindu generasi muda terhadap era yang mereka anggap ikonik. Media sosial, terutama TikTok dan Instagram, menjadi media utama yang mempopulerkan kembalinya tren ini.

Menurut fashion stylist Dinda Paramita, "Y2K bukan sekadar gaya, tapi ekspresi nostalgia dan playful yang sesuai dengan jiwa muda masa kini." Tren ini ditandai oleh material seperti denim, vinyl dan mesh, serta tekstur metalik dan holografik. Item fesyen ikonik meliputi celana low-rise, crop top, tas baguette, dan sneakers tebal (chunky sneakers). Warna-warna mencolok seperti neon, motif butterfly, serta penggunaan logo besar menjadi ciri khas yang mudah dikenali dari tren ini. 

Siklus 20 tahunan atau Y2K dalam dunia mode menjadikan nostalgia sebagai salah satu motor penggerak. Platform seperti TikTok memperkuat penyebaran tren, ditambah dukungan dari brand dan desainer yang menghidupkan kembali koleksi bernuansa 2000-an, memicu ketertarikan ulang terhadap estetika Y2K. Generasi Z dan milenial ikut mengadaptasi gaya Y2K dengan sentuhan modern, seperti memadukan crop top dengan high-waist pants atau memasangkan chunky sneakers dengan busana minimalis. "Kuncinya ada di padu padan yang seimbang, jangan berlebihan," saran Dinda Paramita.

Y2K Modern Ala GenZ (Sumber: Pinterest)
Y2K Modern Ala GenZ (Sumber: Pinterest)

Fenomena kembalinya Y2K oleh GenZ dalam tren tren global juga diwakili oleh salah satu grup Korean Pop (K-pop), NewJeans. Debut pada 2022, NewJeans langsung mencuri perhatian lewat konsep yang memadukan kesegaran remaja dengan estetika akhir 90-an dan awal 2000-an yang kuat. Menurut fashion stylist K-pop, Lee Joo-hyun, "NewJeans sangat cerdas memadukan nostalgia Y2K dengan kesan polos dan playful khas remaja masa kini. Mereka bukan sekadar menghidupkan kembali masa lalu, tetapi menginterpretasikannya dengan nuansa modern yang relatable untuk generasi Z global."

Dalam video klip seperti "Attention" dan "Hype Boy", tampak jelas pengaruh Y2K dari NewJeans seperti crop top sporty, celana baggy, tank top, aksesori berkilau, dan gaya rambut polos yang mengingatkan pada masa tahun 2000an. Palet warna pastel, denim washed-out, serta sneakers chunky turut menjadi bagian yang tak terpisahkan dari visual mereka.

Outfit Nuansa Y2K NewJeans dalam Penampilan lagu Attention (Sumber: MnetMcountdown di X)
Outfit Nuansa Y2K NewJeans dalam Penampilan lagu Attention (Sumber: MnetMcountdown di X)

Meskipun banyak disambut positif, tren ini tidak lepas dari kritik, terutama soal body image. Celana low-rise, misalnya, dianggap hanya cocok untuk tipe tubuh tertentu. "Kita perlu bijak, jangan sampai terjebak standar tubuh era lama yang tidak realistis," ujar psikolog mode Livia Astarina. Selain itu, tren kilat seperti ini berpotensi mendorong konsumsi fast fashion yang kurang ramah lingkungan.

Namun muncul keraguan, apakah tren ini akan bertahan? Banyak yang meyakini elemen Y2K akan terus berevolusi dan terintegrasi dengan mode modern, bukan sekadar tren sesaat. Reinterpretasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bisa menjadi kunci keberlangsungan gaya ini. Fashion enthusiast Raka Wijaya mengatakan, "Generasi sekarang pintar memfilter tren. Mereka akan memilih elemen yang paling cocok dan nyaman, bukan ikut-ikutan semata."

Fashion Y2K bukan hanya soal penampilan, tapi juga refleksi budaya dan nostalgia yang membentuk identitas generasi masa kini. Yang terpenting, bereksperimen dengan gaya ini tetap harus memperhatikan kenyamanan, ekspresi diri, dan keberlanjutan. Seperti kata Dinda Paramita, "Fashion terbaik adalah yang membuat kita merasa percaya diri dan bahagia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun