Mohon tunggu...
Rishelly Ritonga
Rishelly Ritonga Mohon Tunggu... Penulis - Seorang cerpenis dan makeup artist

Seorang Penulis cerpen dan sebuah buku dengan judul Padamu Embun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perbincangan Denganmu

14 September 2021   22:10 Diperbarui: 14 September 2021   22:29 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kutanggalkan pakaianku dan berlari ke kamar mandi. Bila aku tidak muncul dalam satu jam, kau akan memanggilku sebab kau tahu kebiasaanku, selalu ketiduran setelah mandi. Tidak. Kali ini aku sangat merindukanmu. Entahlah. Aku hanya ingin berbincang denganmu hingga pagi menjelang. Mungkin terdengar berlebihan. Namun sungguh, aku sedang merindukan ayah saat ini. Berbincang bersamamu dapat mengobati rasa rinduku pada ayah.

"Devon, mengapa ayah pergi begitu cepat?"tanyaku menyandarkan kepalaku di pundakmu.

Setelah menikmati makan malam yang enak, kau mengajakku menonton film kesukaanku. Aktornya Steven Seagal. Pertama kali kau mengetahui bahwa aku menyukai film action, kau malah menertawakanku. 

Jelas saja, semua orang akan melakukan hal yang sama sepertimu. Bagaimana mungkin seorang gadis yang gemar nonton film action memiliki sifat terbalik yaitu melankolis dan cengeng. Kali ini aku katakan padamu, aku sedang berusaha menghilangkan sifat cengeng itu untuk menjadi gadis yang lebih kuat dengan menonton film-film action.

"Kau merindukan ayah?"kau balik bertanya.

Aku mengangguk. "Seharusnya ayah menungguku hingga lulus SMA, bahkan ayah wajib menjadi waliku saat wisuda nanti."

"Aku yang akan menggantikan ayah melakukan semua itu, Vin."katamu seraya menggenggam tanganku.

"Sungguh?"

"Tentu saja. Aku berjanji padamu."

Aku menengadah melihat wajahmu. "Bagaimana dengan pekerjaanmu di kantor?"

"Dalam waktu dekat ini aku harus berangkat ke Swiss."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun