Mohon tunggu...
Rishelly Ritonga
Rishelly Ritonga Mohon Tunggu... Penulis - Seorang cerpenis dan makeup artist

Seorang Penulis cerpen dan sebuah buku dengan judul Padamu Embun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perbincangan Denganmu

14 September 2021   22:10 Diperbarui: 14 September 2021   22:29 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku bahagia setiap kali terjadi perbincangan di antara kita. Jiwaku seakan menyatu bersama jiwamu ketika aku mendengarkan suaramu. Kau mengurusku dengan sabar bahkan kau berjanji akan menjadi waliku pada hari wisudaku. Tetapi kau tak datang.

Bertahun-tahun kita hidup bersama. Kau seperti malaikat yang hadir menemani sepi hariku. Bahkan ayah dan ibu mempercayakanku padamu saat mereka tak mampu lagi bertahan hidup. Usia kita terpaut jauh. Aku mencintaimu bukan hanya sebagai kakak sepupu melainkan seperti kakak kandungku sendiri. Ibu tak bisa memberikan saudara lain karena kandungan ibu sangat lemah. Memilikimu adalah kebahagiaan bagiku.

Cangkir kopi itu kuangkat ke udara kemudian aku menyesap isinya. Sepanjang hidup, aku tak pernah menelan air berwarna hitam itu karena menurutku rasanya terlalu pahit. Namun, semenjak kau tak lagi berada di sini bersamaku, kucoba untuk mencicipinya. Ternyata rasanya tidak begitu buruk dan aku mulai menyukainya. Minuman pekat ini dapat menenangkan pikiranku saat aku merindukanmu.

Empat tahun silam, dirimu pernah berjanji akan menjadi pengganti ayah di hari wisudaku. Tetapi pesawat yang kau tumpangi ketika hendak kembali ke Indonesia, mengalami kecelakaan sehingga merenggut nyawa seluruh penumpangnya termasuk dirimu.

Betapa merindunya aku padamu, Dev. Aku ingin berbincang lagi denganmu. Aku sangat rindu mendengar kau memanggil namaku. Aku rindu hangat dekapan dan wangi parfummu.

Kembali kuletakkan cangkir kopi itu di atas meja kemudian mengusap wajahku. Aku bangkit dari kursi, berjalan ke kamar sambil menenteng tas kerjaku.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun