Mohon tunggu...
Divisi Riset RKIM UB
Divisi Riset RKIM UB Mohon Tunggu... Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa Universitas Brawijaya

Divisi Riset RKIM UB merupakan Divisi yang bergerak di Bidang Riset yang dinaungi oleh UKM Riset dan karya Ilmiah Mahasiswa Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rinjani: Di Balik Pesona, Ada Tantangan dan Tanggung Jawab

30 September 2025   00:00 Diperbarui: 21 September 2025   23:00 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal tersebut dapat dilakukan dengan latihan fisik seperti jogging, bersepeda, ataupun naik turun tangga. Selain itu, pemeriksaan kesehatan ke dokter untuk memastikan tubuh pendaki siap menerima tekanan fisik. 

4. Jaga Kelestarian Alam dan Budaya Lokal

Mematuhi kepercayaan lokal dengan menjaga etika dan mematuhi adat-istiadat setempat. Hindari perilaku destruktif atau ucapan yang menyinggung kepercayaan lokal. Selain itu, menjaga kelestarian lingkungan  dan mengikuti aturan konservasi yang berlaku.

5. Amankan Logistik dan Perlengkapan Pendakian

Bawa tenda, sleeping bag, pakaian sesuai suhu dingin, obat-obatan pribadi, senter, serta makanan dan air secukupnya. Pilih perlengkapan ringan namun fungsional agar tidak membebani perjalanan.

6. Netralisir Resiko Hipotermia dan Dehidrasi

Mengenali tanda-tanda hipotermia dan dehidrasi yang sering terjadi saat melakukan pendakian. Gejala hipotermia meliputi tubuh menggigil berlebihan, bicara tidak jelas, dan koordinasi terganggu. Dehidrasi terlihat dari rasa haus berlebih, kelelahan mendadak, dan konsentrasi menurun.

7. Isi Registrasi Resmi Sebelum Mendaki

Melakukan registrasi online melalui situs resmi Taman Nasional Gunung Rinjani untuk memperoleh e-tiket. Proses ini bertujuan memantau jumlah pendaki dan memastikan keamanan serta kelestarian gunung.

Sebagai pelengkap dari pendekatan keselamatan tersebut, keberlangsungan wisata di Rinjani juga harus selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan. Seperti yang dikemukakan oleh Ilyas et al. (2022), penerapan konsep green tourism di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui edukasi, pelibatan masyarakat lokal, serta sanksi terhadap pelanggaran, termasuk pembuangan sampah sembarangan. Praktik seperti zero waste hiking, penggunaan jalur resmi, dan dukungan terhadap inisiatif konservasi perlu menjadi kesadaran kolektif bagi semua pihak yang terlibat.

Hanya dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, Gunung Rinjani dapat terus dinikmati sebagai surga pendakian yang memukau, tanpa mengorbankan keselamatan maupun kelestariannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun