Mohon tunggu...
RISDA LAILIA FATIMATU ZAHRO
RISDA LAILIA FATIMATU ZAHRO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Risda Lailia

Mahasiswa Sastra Inggris, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan dan Martabat Setiap Insan

23 Juni 2021   07:10 Diperbarui: 23 Juni 2021   08:01 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jadi, setelah banyaknya kenikmatan yang telah Allah berikan kepada seluruh insan tanpa ada yang terlewatkan dan sudah seadil-adilnya, maka hendaklah manusia sadar akan Allah sebagai Maha Pencipta yang tidak pernah membeda-bedakan manusia, Allah selalu bersikap adil sesuai dengan apa yang telah manusia minta kepada-Nya. Maka dari itu baik di dunia dan akhirat harkat dan martabat itu setara, yang membedakah hanyalah tingkat ketaqwaan dan akhlaqnya. Namun, yang terpenting sebagai bangsa yang berdaulat, dan beragama kita harus saling menghormati anugrah berupa hak dan kewajiban manusia, dan bersikap adil, serta tidak merenggut kebebasan orang lain.

         Adapun tauladan lain selain Rasulullah saw yang mengajarkan tentang keadilan bagi umatnya hingga rela wafat membela keadilan. Suri tauladan tersebut adalah Nabi Zakariya as dan Nabi Yahya as. Kisah ini bemula di Palestina, saat itu ada penguasa Palestina yang mencintai anak saudaranya sendiri dan berniat untuk menikahinya. Namun, Nabi Zakariya dan Yahya menentang keputusan tersebut, karena fatwa sebelumnya dari Nabi Musa as tidak memperbolehkan pernikahan dengan saudara kandungnya sediri.

Mendengar hal tersebut, penguasa Palestina sangat marah dan menjebloskan ke penjara. Karena dengan tekad, iman, serta percaya akan perintah Allah maka Nabi Zakariya dan Nabi Yahya tetap menentang hal tersebut meski sudah di jebloskan ke penjara. Melihat kegigihan itu, penguasa Palestina murka dan memerintah prajuritnya untuk membunuh Nabi Zakariya dan Nabi Yahya. Hingga akhirnya, Nabi Zakariya dan Nabi Yahya wafat terbunuh oleh prajurit penguasa Palestina.

         Dari kisah tersebut dapat kita ambil hikmahnya, bahwa menegakkan keadilan sebagai seorang insan hukumnya wajib apalagi bagi seorang hakim yang tahu dan faham akan hukum-hukum. Jadi, sepatutnya jangan hanya karena jabatan, harta, kemewahan, dunia yang serba sementara akan membutakan mata dan hati kita untuk bersikap adil dan menghormati hak dan kewajiban setiap insan.

         Sudah ditegaskan berkali-kali di atas bahwa menegakkan keadilan dan menghormati hak dan kewajiban setiap insan sangatlah penting, apalagi berada di negara yang mempunyai penduduk yang majemuk dan heterogen seperti Indonesia. Di Indonesia sangatlah penting menegakkan HAM, mengapa sangat penting?

         Karena Indoneis adalah yang majemuk dan heterogeny dengan berbagai latar belakang budaya dan tentunya setiap insan mempunyai sifat yang berbeda. Jadi, sangat perlu adanya penegakan HAM di Indonesia agar melindungi masyarakat dan mencapai tujuan HAM. Adapun tujuan HAM yakni, melindungi setiap isan dari ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kekerasan, dan tindak kriminal lainnya. Mengembangkan dan membiasakan rasa hormat dan tanggung jawab akan hak dan kewajiban diri sendiri maupun orang lain.

         Selain itu, ada pula fungsi dari Hak Asasi Manusia adalah sebagai perlindungan, pemantauan, penyuluhan, dan menindak lanjuti tentang HAM itu sendiri. Terakhir yakni ada ciri-ciri HAM yaitu, HAM tidak diberikan, dibeli, atau diwariskan, namun HAM adalah anugerah dari Tuhan untuk Manusia. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang sara, HAM tidak bisa dilanggar oleh siapapun.

Namun, hal ini masih berbanding terbalik antara teori dan fakta lapangan. Hal ini dikarenakan tingkat egois masyarakat Indonesia masih sangat tinggi dan pola pikir SDA masih belum terbuka mengenai HAM. Mereka masih menganggap dirinya adalah yang paling utama tanpa memikirkan orang lain juga mempunyai HAM yang wajib diakui dan dihormati oleh orang lain dan mendapat perlakuan yang sama.

Maka dari itu, sebagai bangsa Indonesia yang bermoral, berbudaya luhur, dan beragama, terutama bgenerasi penerus bangsa sudah sepatutnya bersama untuk menegakkan HAM yang seadil-adilnya di Indonesia. Agar masyarakat Indonesia hidup aman tentram berdampingan dalam melaksanakan kehidupan bernegara dan mengisi kemerdekaan tanpa adanya penindasan dan ketidak adilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun