Mohon tunggu...
Nur Farihatul Khoiriyah
Nur Farihatul Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - being inspired and addicted to someone

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030006)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

"Strict Parents", Jangankan Pacaran, Izin Main Saja Susah

16 Maret 2021   14:53 Diperbarui: 11 November 2022   01:54 54211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua yang menasihati anaknya. (sumber: THINKSTOCK.COM via kompas.com)

Biasanya orang tua yang overprotektif ini akan menanyakan apapun hal yang dilakukan anaknya sampai ke hal terkecilpun ditanyakan. Disatu sisi ini juga baik karena orang tua mengawasi semua apa yang dilakukan sang anak. Disisi lain, seorang anak juga butuh privasi mereka sendiri.

Misalnya sang anak ingin pergi main bersama temannya, namun ia takut untuk meminta izin kepada orang tuanya alhasil si anak ini akan berbohong bahkan pergi diam-diam. 

Karena anak ini tau jika ia meminta izin terhadap orang tuanya makan orang tua mereka tidak mengizinkan untuk pegi. 

Di sini timbullah maslah akibat terlalu ketat didikan orng tua terhadap anaknya. Anak akan berbohong bahkan akan melawan orang tuanya karena tuntutan dan ketatnya didikan mereka.

Menghadapi orang tua yang strict parents tidaklah mudah. Dibutuhkan kesabaran agar tidak menyinggung dan tetap bisa menghargai orang tua. Apa yang bisa dilakukan seorang anak untuk menghadapi strict parents?

Biasanya dampak dari strict parents itu sendiri adalah mental anak bisa menjadi down. Maka dari itu, lakukanlah me time untuk menegisi ulang energi fisik dan mental. Me time juga membuat pikiran akan lebih relax sehingga dapat lebih sabar dalam menghadpai strict parents.

Kemudian, carilah moodbooster jika dalam keadaan sedang buruk. Adanya moodbooster ini akan melupakan masalah-masalah yang sedang dialami. 

Moodbooster bisa saja dari mendengarkan music, menonton drakor, ataupun curhat kepada temannya. Itu merupakan bentuk self healing mereka terhadap keadaan yang sedang dialaminya. Ini akan sangat membantu meminimalisir efek dari strict parents karena merasa terhibur.

Terakhir, karena kita sebagai seorang anak tidak bisa memilih siapa orang tua kita dan harus seperti apa orang tua mendidik kita. Tetapi kita bisa memilih untuk bersikap yang baik terhadap apa yang dilakukan orang tua terhadap kita.  

Maka dengan memaafkan dan menerima cara didik orang tua terhadap kita itu adalah hal yang paling benar. 

Mau bagaimanapun keadaannya terlepas dari kekangan orang tua mereka tetaplah orang tua kita yang harus disyukuri. Masih banyak diluar sana yang sudah tidak memiliki orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun