Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa transformasi signifikan dalam dunia pendidikan. Dalam konteks jaringan pendidikan (networking education), teknologi tidak hanya berperan sebagai alat bantu belajar, tetapi juga sebagai penghubung antara individu, lembaga, dan sumber daya pengetahuan. Networking pendidikan memungkinkan kolaborasi lintas wilayah, pertukaran informasi, dan peningkatan akses terhadap sumber belajar yang sebelumnya sulit dijangkau.
Menurut UNESCO (2023), integrasi teknologi dalam pendidikan merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di abad ke-21. Di Indonesia, penerapan TIK dalam networking pendidikan menjadi salah satu upaya strategis untuk mewujudkan pemerataan akses, efektivitas komunikasi, dan inovasi dalam proses belajar mengajar.
Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Networking Pendidikan
Teknologi informasi dan komunikasi berfungsi sebagai tulang punggung networking pendidikan. Melalui perangkat digital, internet, dan platform pembelajaran daring, guru dan siswa dapat berinteraksi tanpa batas ruang dan waktu.
TIK memungkinkan berbagai kegiatan pendidikan seperti:
Pembelajaran jarak jauh (e-learning) yang memberi kesempatan belajar kepada siapa pun, kapan pun.
Kolaborasi digital melalui platform seperti Google Workspace, Microsoft Teams, dan Slack.
Manajemen pembelajaran menggunakan Learning Management System (LMS) seperti Moodle, Canvas, atau Google Classroom.
Penelitian oleh Suryani dan Dewi (2022) menunjukkan bahwa penggunaan LMS mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran daring sebesar 78%, terutama dalam hal keterlibatan siswa dan evaluasi berbasis data. Dengan demikian, TIK bukan hanya alat bantu, tetapi juga ekosistem yang membangun jaringan pendidikan yang saling terhubung dan berkelanjutan.
Manfaat Teknologi bagi Networking Pendidikan