Mohon tunggu...
Rio Wibi Sumiyarno
Rio Wibi Sumiyarno Mohon Tunggu... Saya berprofesi sebagai guru

saya memiliki hobi menulis dengan konten bertemakan pendidikan, sejarah, wisata, atau tentang pengalaman pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tragedi Nakba Tahun 1948

9 April 2025   22:40 Diperbarui: 9 April 2025   22:35 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tragedi nakba merupakan sebuah peristiwa bersejarah yang begitu kelam bagi masyarakat Palestina. Pada peristiwa ini, tanah milik masyarakat Palestina dirampas secara paksa sehingga mereka kehilangan tanah air mereka sendiri. Tragedi nakba diperingati pada tanggal 15 Mei disetiap tahunya. Peristiwa ini bermula dari peristiwa pembersihan etnis Palestina yang dilakukan oleh pasukan Zionis untuk mendirikan negara Israel.

Satu hari sebelum terjadinya peristiwa pembantaian, pasukan Zionis telah mendapatkan dukungan dari Inggris untuk membentuk negara Yahudi di Palestina. Hal itu yang pada akhirnya memicu terjadinya perang Arab-Israel yang pertama.

Pada masa itu, pasukan militer Zionis telah mengusir sebanyak 750 ribu warga Palestina dari rumah dan tanah air mereka sendiri serta merebut tanah Palestina sekitar 78%. Sedangkan sisanya yakni 22% merupakan wilayah Palestina yang dibagi menjadi dua wilayah yakni tepi barat dan Gaza.

Ditahun 1947 dan tahun 1949, pasukan Zionis melakukan serangan besar-besaran yang mengakibatkan hancurnya 530 desa dan 15.000 korban jiwa. Pada tahun 1948, pasukan zionis telah mendeklarasikan terbentunya negara Israel.

Kekejaman yang dilakukan pasukan Zionis dimasa itu semakin memuncak pada tahun 1949. Tujuan dari serangan ini adalah untuk mencaplok dan merampas wilayah Palestina. Dalam peristiwa ini setidaknya 750.000 warga Palestina terusir hanya dalam kurun waktu tiga tahun saja. Bahkan tidak hanya itu, pasukan militer Zionis telah menghancurkan lebih dari 400 desa di tanah Arab. Walaupun antara pemerintah negara Arab dengan Israel sempat menyetujui gencatan senjata, pasukan militer Zionis tetap saja melakukan penyerangan terhadap warga Palestina sehingga memicu terjadinya konflik dengan skala yang lebih besar.

Tragedi Nakba yang terjadi pada tahun 1948 ternyata memberikan dampak yang besar bagi warga Palestina yang mempengaruhi kehidupan mereka di bawah kekangan pendudukan Israel. Kontrol yang sangat ketat yang dilakukan oleh pasukan militer Israel terhadap masyarakat Palestina ternyata juga mempengaruhi setiap aspek kehidupan masyarakat Palestina. Bahkan menurut pernyataan Human Right Watch (HRW) Israel telah melakukan tindakan kejahatan berupa apartheid dan melakukan tindakan penganiayaan. Dalam investigasi yang dilakukan oleh Human Right Watch (HRW), Israel seringkali melakukan penghancuran rumah milik masyarakat Palestina dan secara tindak langsung mengusir mereka dari tanah kelahiranya.

Baca juga: Sejarah Kue Nastar

Setelah Israel mengusir 750.000 warga Palestina, Israel mendirikan pemukiman di wilayah yang telah mereka rampas dari masyarakat Palestina. Sekitar 700.000 pemukim Israel telah menempati 250 hektar pemukiman ilegal di wilayah Tepi Barat dan Yerussalem timur yang telah mereka duduki. Hal itu secara jelas telah memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat Palestina dan dari tahun ketahun semakin kehilangan tanah dan rumahnya akibat serangan dan pencaplokan secara paksa yang dilakukan oleh Israel.

Berawal dari tragedi Nakba dan serangan yang dilakukan secara terus menerus ini, banyak masyarakat Palestina yang mengungsi ke negara-negara Arab tetangganya tanpa status kewarganegaraan. Selain menjadi pengungsi diluar Palestina, sebagian lagi ada yang tinggal di kamp-kamp pengungsian yang ada di Tepi Barat dan Gaza. Bahkan kamp-kamp pengungsian tersebut hingga saat ini masih menjadi target penyerangan dan penculikan yang dilakukan oleh militer Israel.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun