Mohon tunggu...
Laksono Aryo Yudho
Laksono Aryo Yudho Mohon Tunggu... Public Relation

Seorang investor yang lebih menyenangi hidup frugal living dan ingin berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pegadaian MengEmaskan Indonesia, Inflasi No. Cuan Yess

14 Oktober 2025   18:11 Diperbarui: 14 Oktober 2025   18:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ray Dalio, seorang investor kawakan sudah memprediksi emas bakal tinggi, maka lewat Pegadaian kita bisa makin kaya

Dulu duit Rp 60 ribuan bisa dapat 5 kg, sekarang duit Rp 60 ribu cuma dapat 3 kg

Dulu nasi warteg Rp 15 ribu bisa dapat makan kenyang 2 nasi, sekarang Rp 15 ribu dapatnya seuprit. 

Sekarang apa apa kalau nggak makin mahal yo makin sedikit. 

 

Mungkin keluhan itu sering dialami tiap hari. Yang pasti, harga kebutuhan semakin mahal, kalau tidak porsi makanan, atau apapun kebutuhan kita jadi makin sedikit. Namun, mau tidak mau, kebutuhan pokok sudah pasti kita beli, walaupun sedikit rasa dongkol. Tapi pernah nggak merasa kalau harga emas yang makin naik justru kebanyakan kita malah merasa minder.
"Ah sudah tinggi nggak terkejar......"

"Ah emas sudah mahal, mau beli yang digital aku yang nggak sabar kok kecil"
Disadari atau tidak, sederet penolakan ini menjadi jebakan kita di masa depan. Padahal, sejak lama. Sejatinya, mungkin kita lupa sebuah quote "Kilau emas bukan hanya indah, tapi juga penuh arti dalam menjaga masa depan". Itu memang sekali lagi terbukti benar, NO DEBAT! Coba saja, dari beberapa kali saya datang ke outlet Pegadaian, toko emas, pameran emas sampai apapun yang berkaitan dengan investasi semuanya mengatakan ingin kembali ke masa lalu memborong emas. "Kalau bisa kami ingin kembali ke masa lalu, berapapun uang yang dimiliki diborong beli emas, kalau perlu setiap hari nyicil emas di Pegadaian biar sekarang bisa senyum," kata beberapa nasabah Pegadaian. 

Memang, kalau boleh menyebut Pegadaian menang banyak di momen ini, khususnya seputar emas. Banyak yang menyebut konsep PEGADAIAN MengEMASkan  kalau boleh diramaikan sejak beberapa tahun ke belakang. "Kalau perlu kita datangkan Doraemon pakai mesin waktu, terus kita borong emas waktu harga per 0,01 gram masih Rp 5000an. Duit segitu kan berarti 1 gram cuma Rp 500 ribu, sekarang duit segitu mana dapat 1 gram?" kata beberapa nasabah di Pegadaian Karang Menjangan sambil tersenyum sekaligus berandai-andai. Memang, seandainya boleh memilih, mungkin nasabah Pegadaian bisa mendatangkan Doraemon, sosok tokoh fiksi yang punya mesin waktu.

"Kalau punya mesin waktu pasti aku borong emas waktu dulu, untungnya sekarang mesin waktunya ya Pegadaian. Karena kita membeli masa depan dengan harga sekarang, yang jauh lebih murah.

Tentu saja itu mungkin, karena masa lalu tidak pernah terulang kembali. Justru masa depan yang banyak berisi ketidakpastian seharusnya dipersiapkan sejak dini dengan terus bergandengan dengan Pegadaian Meng-EMAS-kan Indonesia. Bagaimana tidak dari harga Rp 500 ribuan di tahun 2015 saat pertama kali saya investasi emas di Tabungan Emas Pegadaian sampai hari ini yang harganya sudah Rp 2 jutaan lebih.

Kini siapapun tentunya wajib percaya masa depan adalah ketidakpastian, apapun bisa terjadi. Yang bisa menahan dari gempuran ketidakpastian di masa depan adalah EMAS. Meminjam istilah genk Z atau milenial, Pegadaian Meng-EMAS-kan Indonesia sejatinya sudah memberikan SPILL  alias kunci bagaimana menghadapi ketidakpastian di masa depan, khususnya dari segi finansial dengan bekal emas yang cukup sekaligus cara yang sangat mudah sekalipun.

 Pegadaian Meng-EMAS-kan Indonesia, Menyulap Receh jadi Cuan

Ray Dalio, seorang investor kawakan sudah memprediksi emas bakal tinggi, maka lewat Pegadaian kita bisa makin kaya
Ray Dalio, seorang investor kawakan sudah memprediksi emas bakal tinggi, maka lewat Pegadaian kita bisa makin kaya

Emas tidak sekedar investasi dan kunci masa depan, menurut saya itu adalah refleksi moral yang berisi perjuangan, tekad sekaligus dedikasi yang tidak pernah menyerah. Pemilik emas fisik atau emas digital sekalipun pasti senang melihat jumlah gramasi yang makin hari semakin besar bagi yang sering menabung, baik lewat aplikasi Tring by Pegadaian atau datang ke outlet. Padahal, histori tabungan di aplikasi TRING, cicil emas atau bukti cicil emas konvensional dengan datang ke cabang Pegadaian sejatinya sebagai sebuah pengingat, bahwa, menyiapkan masa depan yang penuh ketidakpastian kini tinggal seujung jari. 

"Tinggal klik, klik langsung aman, masa depan terjamin. Emasnya juga semakin banyak ya makin senang," kata Imam salah satu pengguna aplikasi Tring by Pegadaian.   

Banyak juga yang menyebut emas fisik yang dipegang atau jumlah gramasi di aplikasi TRING by Pegadaian sejatinya bisa mencerminkan refleksi sebuah perjuangan menyiapkan masa depan yang lebih baik. "Hidup cukup seperti biasa tapi perjuangan menabung di Tabungan Emas Emas Pegadaian itu yang luar biasa," imbuh Tika yang juga pemilik aplikasi Tring by Pegadaian. 

Bagi mereka, emas memang menjadi sebuah nilai, tapi bukti lunas pembelian emas, baik cicilan atau via aplikasi Tring by Pegadaian bagi mereka sebuah nilai perjuangan  sekaligus kemenangan yang dirintis di masa lalu. Saat nilai emas masih murah, dan sekaligus tonggak kesuksesan sampai kapapun. Tentu saja ini menjadi tonggak kesuksesan program Pegadaian Meng-EMAS-kan Indonesia yang sukses membuat hati jutaan nasabahnya merasa menjadi emas. Memang benar, mengutip situs https://rri.co.id/ PT Pegadaian sukses mencatatkan peningkatan signifikan dalam penjualan produk Tabungan Emas. Dalam periode 15-22 April 2025, total transaksi mencapai Rp1 triliun dengan total saldo emas sebesar 552 kilogram.

Angka tersebut meningkat 93,4 persen dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Tentu saja jumlah ini bakal terus meningkat seiring dengan meningkatnya harga emas yang terus meroket. Sejatinya kalau mau dipahami, langkah kecil meng-Emas-kan duit menjadi langkah tepat sebagai pondasi di masa depan agar tahan guncangan krisis. Bukan cuma negara-negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat agar ekonomi mereka tetap aman dari serbuan krisis multi dimensi. Belum lagi negara-negara lain yang terus berlomba menambah cadangan emas agar ekonomi mereka tetap sehat di kala pandemi. 

Kalau sudah dari tingkat negara aja mau memborong emas untuk keamanan ekonomi mereka kala krisis, mengapa kita sebagai orang awam belum banyak yang memborong emas? Tentu bukan ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik dengan emas. Investasi sejatinya jangan dianggap beban, tapi agar harta yang kita miliki nilainya makin bertambah. Bukan makin boncos malah jadi sampah. Kalau sudah begini, sejatinya kita harus cari peluang untuk membuat kekayaan kita bukan makin boncos tapi semakin kaya.  

Lewat Pegadaian, kita juga terhindari dari FOMO antri beli emas yang kebanyakan malah zonk karena stok habis
Lewat Pegadaian, kita juga terhindari dari FOMO antri beli emas yang kebanyakan malah zonk karena stok habis

Lewat Pegadaian Meng-Emas-kan Indonesia, duit receh yang kita miliki bisa dibuat kerja jadi kelas dewa. Bayangkan duit Rp 10 ribuan, kita bisa disulap jadi cuan dari kilau emas yang makin berkilau. Satu hal yang penting, sebagai nasabah TRING by Pegadaian atau outlet, kita nggak perlu FOMO antri emas berjam-jam demi segenggam emas fisik yang makin nggak masuk akal. Cukup klik, duitnya sudah langsung masuk ke Tabungan. Nggak perlu repot panas-panas yang hasilnya cuma dapat balasan tulisan "MAAF STOCK KOSONG, SILAHKAN CARI CABANG LAINNYA". 

Tentu ini berbeda dengan layanan Pegadaian yang sudah lengkap layanannya untuk bikin semua nasabahnya kaya, sekarang dan masa depan tentunya. Saya percaya rentetan bukti cicil emas dan histori di aplikasi Tring by Pegadaian bukan sekedar tulisan biasa. Ini bukti refleksi yang membuat kita menjadi penyemangat untuk terus menabung dan membiasakan mengurus hal-hal kecil menjadi sesuatu yang besar dan bikin kaya pastinya. "Dari cuma duit susuk (kembalian) kecil-kecil saya bisa nyicil emas dapat 5 gram dan 10 gram. Lumayan banget,  nggak rugi kalau duit kecil bisa jadi emas. Saya nggak bingung orang pada antri emas, lebih baik saya kerja," kata mbak Tutik salah satu nasabah Pegadaian di Pasar Kilometer-Surabaya. Maklum dia  yang sehari-hari jualan tempe, siapa sangka bisa dapat total 15 gram dari mencicil. Bukan tidak mungkin di seantero tanah air banyak mbak Tutik-mbak Tutik lainnya yang diam-diam jadi jutawan emas.

PEGADAIAN ADALAH EMAS, EMAS ADALAH PEGADAIAN

Duit Receh Jadi Jutawan

Lewat program Pegadaian Meng-Emas-kan Indonesia, justru membuat uang receh  yang dianggap sepele jadi makin besar dan disulap makin besar, yakin nggak mau jadi kaya? Ini buktinya. 

  • Lewat tabungan Emas Pegadaian, emas yang jadi simbol kekayaan sudah ada di genggaman tangan. Tentu saja bikin hati tenang  karena melindungi nilai uang dari inflasi
  • Memberikan rasa aman karena emas adalah aset fisik yang nilainya stabil, dan dapat  dimulai dengan modal kecil secara konsisten. Nggak perlu takut nilainya turun. Kini Emas yang sudah all time high alias menyentu harga tertinggi. Masa kita nggak mau punya emas?

Duit Kecil, Rejeki Besar di Tabungan Emas Pegadaian 

Mengapa Tabungan Emas Pegadaian bikin kita kaya dibandingkan Tabungan di bank biasa yang pelan-pelan bikin duit makin habis? 

Menabung emas bisa dimulai dengan modal kecil, memungkinkan siapapun bisa menabung secara konsisten tanpa harus mengeluarkan dana besar sekaligus. Apalagi ikut-ikutan fomo memborong emas yang kebanyakan berujung kekecewaan karena stock kebanyakan habis. Menabung di bank sejatinya bikin duit kita makin sedikit, karena duit di Tabungan Bank konvensional sudah pasti terpotong inflasi atau bahasa gampangnya nilainya makin turun dibandingkan fisiknya. Contohnya duit Rp 1 juta tahun 2015 mungkin bisa dapat emas 2 gram. Tapi sekarang, duit Rp 1 juta, emas 0,5 gram sekalipun belum dapat. Mau duit kita di tabungan biasa nilainya makin berkurang?

  • Satu bungkus nasi bernilai jutaan di masa depan. 

Harga 1 bungkus nasi mungkin cuma Rp 10 ribu atau Rp 20 ribuan. Tapi kalau kita mau hemat, duit segitu bisa bikin kita kaya di masa depan. Coba saja di Pegadaian, duit segitu bisa dapat emas 0,01 gram. Coba kalau di bank biasa, menabung Rp 10 ribu sudah pasti susah  

  • PEGADAIAN ITU EMAS DAN EMAS ADALAH PEGADAIAN. Siapapun pemilik Tabungan emas, bisa jual atau digadai saja sewaktu-waktu, nggak perlu repot bawa fisik ke toko. Butuh duit tunai tinggal klik, baik lewat aplikasi Tring by Pegadaian atau langsung datang ke outlet yang ada di mana saja. Jadi masih mau jadi jutawan di masa depan bersama PEGADAIAN Meng-Emas-kan Indonesia? Siapapun pasti jadi jutawan emas,  nggak perlu menunggu sampai 2045, tentu saja dengan Pegadaian 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun