Mohon tunggu...
Laksono Aryo Yudho
Laksono Aryo Yudho Mohon Tunggu... Public Relation

Seorang investor yang lebih menyenangi hidup frugal living dan ingin berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pegadaian MengEmaskan Indonesia, Inflasi No. Cuan Yess

14 Oktober 2025   18:11 Diperbarui: 14 Oktober 2025   18:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lewat Pegadaian, kita juga terhindari dari FOMO antri beli emas yang kebanyakan malah zonk karena stok habis

 Pegadaian Meng-EMAS-kan Indonesia, Menyulap Receh jadi Cuan

Ray Dalio, seorang investor kawakan sudah memprediksi emas bakal tinggi, maka lewat Pegadaian kita bisa makin kaya
Ray Dalio, seorang investor kawakan sudah memprediksi emas bakal tinggi, maka lewat Pegadaian kita bisa makin kaya

Emas tidak sekedar investasi dan kunci masa depan, menurut saya itu adalah refleksi moral yang berisi perjuangan, tekad sekaligus dedikasi yang tidak pernah menyerah. Pemilik emas fisik atau emas digital sekalipun pasti senang melihat jumlah gramasi yang makin hari semakin besar bagi yang sering menabung, baik lewat aplikasi Tring by Pegadaian atau datang ke outlet. Padahal, histori tabungan di aplikasi TRING, cicil emas atau bukti cicil emas konvensional dengan datang ke cabang Pegadaian sejatinya sebagai sebuah pengingat, bahwa, menyiapkan masa depan yang penuh ketidakpastian kini tinggal seujung jari. 

"Tinggal klik, klik langsung aman, masa depan terjamin. Emasnya juga semakin banyak ya makin senang," kata Imam salah satu pengguna aplikasi Tring by Pegadaian.   

Banyak juga yang menyebut emas fisik yang dipegang atau jumlah gramasi di aplikasi TRING by Pegadaian sejatinya bisa mencerminkan refleksi sebuah perjuangan menyiapkan masa depan yang lebih baik. "Hidup cukup seperti biasa tapi perjuangan menabung di Tabungan Emas Emas Pegadaian itu yang luar biasa," imbuh Tika yang juga pemilik aplikasi Tring by Pegadaian. 

Bagi mereka, emas memang menjadi sebuah nilai, tapi bukti lunas pembelian emas, baik cicilan atau via aplikasi Tring by Pegadaian bagi mereka sebuah nilai perjuangan  sekaligus kemenangan yang dirintis di masa lalu. Saat nilai emas masih murah, dan sekaligus tonggak kesuksesan sampai kapapun. Tentu saja ini menjadi tonggak kesuksesan program Pegadaian Meng-EMAS-kan Indonesia yang sukses membuat hati jutaan nasabahnya merasa menjadi emas. Memang benar, mengutip situs https://rri.co.id/ PT Pegadaian sukses mencatatkan peningkatan signifikan dalam penjualan produk Tabungan Emas. Dalam periode 15-22 April 2025, total transaksi mencapai Rp1 triliun dengan total saldo emas sebesar 552 kilogram.

Angka tersebut meningkat 93,4 persen dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Tentu saja jumlah ini bakal terus meningkat seiring dengan meningkatnya harga emas yang terus meroket. Sejatinya kalau mau dipahami, langkah kecil meng-Emas-kan duit menjadi langkah tepat sebagai pondasi di masa depan agar tahan guncangan krisis. Bukan cuma negara-negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat agar ekonomi mereka tetap aman dari serbuan krisis multi dimensi. Belum lagi negara-negara lain yang terus berlomba menambah cadangan emas agar ekonomi mereka tetap sehat di kala pandemi. 

Kalau sudah dari tingkat negara aja mau memborong emas untuk keamanan ekonomi mereka kala krisis, mengapa kita sebagai orang awam belum banyak yang memborong emas? Tentu bukan ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik dengan emas. Investasi sejatinya jangan dianggap beban, tapi agar harta yang kita miliki nilainya makin bertambah. Bukan makin boncos malah jadi sampah. Kalau sudah begini, sejatinya kita harus cari peluang untuk membuat kekayaan kita bukan makin boncos tapi semakin kaya.  

Lewat Pegadaian, kita juga terhindari dari FOMO antri beli emas yang kebanyakan malah zonk karena stok habis
Lewat Pegadaian, kita juga terhindari dari FOMO antri beli emas yang kebanyakan malah zonk karena stok habis

Lewat Pegadaian Meng-Emas-kan Indonesia, duit receh yang kita miliki bisa dibuat kerja jadi kelas dewa. Bayangkan duit Rp 10 ribuan, kita bisa disulap jadi cuan dari kilau emas yang makin berkilau. Satu hal yang penting, sebagai nasabah TRING by Pegadaian atau outlet, kita nggak perlu FOMO antri emas berjam-jam demi segenggam emas fisik yang makin nggak masuk akal. Cukup klik, duitnya sudah langsung masuk ke Tabungan. Nggak perlu repot panas-panas yang hasilnya cuma dapat balasan tulisan "MAAF STOCK KOSONG, SILAHKAN CARI CABANG LAINNYA". 

Tentu ini berbeda dengan layanan Pegadaian yang sudah lengkap layanannya untuk bikin semua nasabahnya kaya, sekarang dan masa depan tentunya. Saya percaya rentetan bukti cicil emas dan histori di aplikasi Tring by Pegadaian bukan sekedar tulisan biasa. Ini bukti refleksi yang membuat kita menjadi penyemangat untuk terus menabung dan membiasakan mengurus hal-hal kecil menjadi sesuatu yang besar dan bikin kaya pastinya. "Dari cuma duit susuk (kembalian) kecil-kecil saya bisa nyicil emas dapat 5 gram dan 10 gram. Lumayan banget,  nggak rugi kalau duit kecil bisa jadi emas. Saya nggak bingung orang pada antri emas, lebih baik saya kerja," kata mbak Tutik salah satu nasabah Pegadaian di Pasar Kilometer-Surabaya. Maklum dia  yang sehari-hari jualan tempe, siapa sangka bisa dapat total 15 gram dari mencicil. Bukan tidak mungkin di seantero tanah air banyak mbak Tutik-mbak Tutik lainnya yang diam-diam jadi jutawan emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun