Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Saatnya Indonesia Punya "CECOT" Penjara Neraka bagi Koruptor

23 Maret 2025   12:52 Diperbarui: 24 Maret 2025   09:28 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Letak Penjara CECOT El Salvador | divegrentes.com

Saya dan mungkin banyak masyarakat Indonesia sudah muak dengan korupsi yang ada di negeri tercinta ini. Kasus korupsi di Indonesia sudah mencapai titik yang tidak bisa ditoleransi lagi.

Dari korupsi perusahaan BUMN, uang bansos yang dikorupsi, hingga anggaran proyek yang dikemplang, seolah-olah tidak ada efek jera bagi para koruptor.

Masyarakat hanya bisa mengelus dada saat melihat para pelaku korupsi dihukum ringan bahkan mendapat fasilitas mewah di dalam penjara. Sementara itu, rakyat kecil yang mencuri demi bertahan hidup justru mendapatkan hukuman berat tanpa ampun.

Sudah saatnya Indonesia memiliki penjara yang benar-benar memberikan efek jera bagi para koruptor. 

Kita bisa belajar dari El Salvador yang membangun CECOT (Centro de Confinamiento del Terrorismo), penjara dengan keamanan super ketat yang diperuntukkan bagi para anggota geng kriminal paling berbahaya.

Jika El Salvador bisa, kenapa Indonesia tidak? Bayangkan sebuah penjara ala CECOT, tapi khusus untuk koruptor, di mana mereka benar-benar menjalani hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka.

Apa Itu CECOT dan Mengapa Begitu Efektif?

Sederhananya CECOT adalah penjara terbesar di Amerika Latin yang didesain khusus untuk menampung ribuan kriminal berbahaya. Tidak ada akses komunikasi, tidak ada fasilitas mewah, dan tidak ada kesempatan untuk melarikan diri.

Penjara CECOT | newsweek.com
Penjara CECOT | newsweek.com

Para tahanan benar-benar dikurung dalam kondisi yang membuat mereka berpikir seribu kali sebelum kembali melakukan kejahatan. Tidak ada kasur empuk, tidak ada makanan mewah, dan yang terpenting tidak ada akses untuk menyuap petugas.

Hanya ada tembok tinggi, keamanan ketat, dan pengawasan 24 jam yang memastikan para napi tetap berada di dalam sel tanpa bisa bersantai sedikit pun.

Jika Indonesia menerapkan konsep seperti ini untuk koruptor, mereka tidak akan bisa lagi menikmati kemewahan di dalam penjara.

Tidak ada lagi sel pribadi dengan AC, tidak ada lagi makanan istimewa yang bisa dipesan sesuka hati, dan tidak ada lagi kesempatan untuk mengatur bisnis gelap dari dalam penjara.

Apa lagi Indonesia memiliki banyak pulau kecil yang bisa dimungkinkan dibuat penjara seperti CECOT. Presiden Indonesia juga sudah memiliki keinginan membangun penjara di pualu terpencil, tapi apakah nanti jika jadi penjara tersebut akan dibuat CECOT? Semua masih belum tahu.

Jika itu terealisasi dengan baik, mungkin CECOT versi Indonesia akan menjadi mimpi buruk bagi siapa pun yang berani merampok uang rakyat.

Jika Indonesia Membuat CECOT untuk Koruptor

Jika Indonesia benar-benar ingin memberantas korupsi, maka sudah saatnya kita memiliki penjara dengan konsep seperti CECOT.

Letak Penjara CECOT El Salvador | divegrentes.com
Letak Penjara CECOT El Salvador | divegrentes.com

Keamanan ekstra ketat, tidak ada akses keluar masuk bagi napi, Dilarang menerima tamu tanpa alasan yang sangat mendesak, semua komunikasi dengan dunia luar diputus, tidak ada ponsel atau fasilitas internet. Itu sangat cocok ditambah dipulau terpencil.

Ditambah lgi tidak ada fasilitas mewah, tidak ada sel dengan fasilitas khusus, makanan standar penjara, bukan makanan hotel. Tidak ada kasur empuk, hanya matras tipis atau bahkan tidak ada sama sekali.

Saya rasa jika koruptor dimasukan dalam penjara CECOT versi Indonesia masyarakat akan setuju dan koruptor akan memperoleh efek sangat jera.

Dan yang mengerikan dari CECOT di El Salvador adalah, penjara tersebut akan selamanya diisi oleh napi hingga akhir hayatnya. Itu mungkin bisa ditiru di Indonesia.

Selain dipenjara, aset para koruptor juga harus dimiskinkan. Perampasan aset ini juga merupakan hal penting yang semestinya segera disahkan.

Para koruptor harus bekerja untuk membayar kembali uang yang mereka korupsi. Tidak ada akses hiburan seperti TV, radio, atau media sosial. Mereka harus menjalani sesi penyuluhan dan mendengarkan cerita rakyat yang menjadi korban korupsi.

Apa Dampaknya Jika CECOT Koruptor Benar-Benar Dibangun?

Jika Indonesia menerapkan konsep penjara super ketat ini, efek jera bagi koruptor akan jauh lebih besar.

Tidak ada lagi koruptor yang bisa tertawa di depan kamera setelah divonis, tidak ada lagi drama sakit mendadak untuk menghindari penjara, dan tidak ada lagi koruptor yang bebas lebih cepat hanya karena berkelakuan baik.

Selain itu, CECOT versi Indonesia juga akan memberi pesan kuat kepada para pejabat dan pengusaha yang berniat melakukan korupsi.

Mereka akan berpikir ribuan kali sebelum menyalahgunakan uang rakyat. Rasa takut yang mereka rasakan akan jauh lebih besar dibanding ancaman hukuman biasa yang selama ini terlalu ringan.

Penutup

Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang menghancurkan ekonomi, merampas hak rakyat, dan membuat negara terpuruk. Sudah cukup dengan hukuman ringan dan fasilitas mewah di dalam penjara! Indonesia harus segera membangun CECOT versi sendiri, sebuah penjara tanpa ampun untuk para koruptor.

Jika benar-benar ingin memberantas korupsi, kita harus memberikan hukuman yang membuat mereka jera. Penjara super ketat seperti CECOT bukan hanya akan mengubah nasib para koruptor, tapi juga mengubah wajah hukum Indonesia menjadi lebih tegas dan berwibawa. See you. Amigos.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun