Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menulis Itu Pilihan, Siap Diterima atau Dipertanyakan

15 Februari 2025   17:03 Diperbarui: 18 Februari 2025   21:52 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi: Seseorang Sedang Menulis | greenbook.id

Saya percaya, menulis bukan sekadar merangkai kata. Menulis adalah seni, kebebasan, dan sekaligus keberanian.

Saat saya memutuskan untuk menulis, saya tahu ada dua kemungkinan, yaitu tulisan saya bisa diterima dengan hangat, mengubah sudut pandang, menginspirasi atau dipertanyakan dengan tajam, dikritisi, bahkan ditolak.

Tapi justru di situlah letak tantangannya. Karena bagi saya, menulis bukan sekadar mencari persetujuan, tetapi juga tentang menantang pemikiran, memantik diskusi, dan meninggalkan jejak yang tak lekang oleh waktu.

Menulis dan Risiko yang Menyertainya

Banyak orang berpikir bahwa menulis itu mudah. Tinggal duduk, mengetik, lalu selesai. Kata-kata pendek itu memang benar, saya tidak menyangkalnya. Namun, apa yang akan ditulisnya dan sepertiapa yang akan dituliskannya itu yang menjadi tingkat kesulitannya.

Saat menulis, penulis sedang mengungkapkan isi pikirannya, membiarkan dunia membaca isi hatinya, dan dalam prosesnya, penulis harus siap dengan segala konsekuensi.

Saat saya menulis diberbagai platform, tidak semua orang akan setuju dengan apa yang saya tulis. Kadang, kritik datang dengan pedas, seakan-akan tulisan saya adalah kesalahan besar.

Dulu, saya menganggap kritik sebagai sesuatu yang menakutkan. Tapi seiring waktu, saya belajar bahwa setiap kritik adalah kesempatan untuk tumbuh.

Saya mulai memahami bahwa tidak semua orang akan sepakat dengan saya, dan itu tidak masalah. Justru di situlah saya bisa melihat perspektif lain dan memperbaiki cara saya menulis.

Saat saya membagikan tulisan ke teman saya, terkadang ada yang mempertanyakan ide saya, ada yang merasa tersinggung, dan ada juga yang menganggap saya terlalu berani. Tapi bukankah itu justru bukti bahwa tulisan saya memiliki dampak?

Disisi lain, saya tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia ketika tulisan saya diterima dengan baik. Saat seseorang berkata bahwa tulisan saya menginspirasi, membantu mereka melihat sesuatu dari sudut pandang baru, atau bahkan membuat mereka merasa dipahami, itu adalah momen yang sangat berharga.

Menulis Adalah Keberanian

Saya selalu percaya bahwa menulis membutuhkan keberanian. Saya tidak bisa hanya menulis hal-hal yang aman dan disukai semua orang.

Saya selalu menyesuaikan platform dimana saya akan menulis, termasuk di Kompasiana. Kebanyakan tulisan saya di Kompasiana masih tergolong cukup aman. 

Ada saatnya saya harus mengangkat isu yang sensitif, menyampaikan pemikiran yang berbeda, atau bahkan mempertanyakan sesuatu yang sudah dianggap normal oleh banyak orang di platform lain.

Ketika saya menulis dengan jujur, saya sadar bahwa saya sedang membuka diri saya kepada dunia. Saya mempertaruhkan pemikiran dan perasaan saya di hadapan publik.

Semakin kesini saya selalu percaya bahwa setiap tulisan memiliki dampak. Itu sebabnya, saya harus menulis dengan penuh kesadaran. Saya ingin tulisan saya tidak hanya menarik, tapi juga memiliki nilai.

Menulis itu pilihan, dan setiap pilihan datang dengan tanggung jawab. Saya harus memastikan bahwa apa yang saya tulis bukan sekadar omong kosong. Terlebih jika saya mempublikasikannya di platform seperti Kompasiana.

Tetap Menulis, Apa Pun yang Terjadi

Pada akhirnya, saya tidak bisa mengontrol bagaimana orang lain akan merespons tulisan saya. Yang bisa saya lakukan adalah terus menulis, terus belajar, dan terus berkembang.

Bukan tugas kita untuk memastikan semua orang setuju. Tugas kita adalah tetap menulis dengan penuh kesadaran. Menulis adalah kebebasan, tapi kebebasan selalu datang dengan tanggung jawab.

Jika takut dipertanyakan, mungkin kau hanya menulis untuk menyenangkan, bukan untuk menyampaikan. Menulis itu menantang dunia. Jika ingin nyaman, lebih baik jadi penonton saja.

Menulis itu pilihan, dan saya memilih untuk terus melakukannya. Bagaimana denganmu? See you, Adios.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun