Oleh: Rioberto Sidauruk
Pemerhati Industri Strategis
Industri ride-hailing digital atau dalam bahasa media sosial dikenal dengan layanan ojek online (ojol), layanan transportasi online atau aplikasi transportasi digital adalah layanan daring yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia.
Industri jasa ini memberikan kemudahan dan menjadikannya pilihan utama bagi banyak orang dalam transportasi dan pengiriman barang.
Di balik traffic jasa yang saling menghasilkan keuntungan itu, terdapat perselisihan yang tak kunjung mereda antara aplikator (perusahaan penyedia platform) dan mitra pengemudi (driver).
Aksi demo ojol pada 20 Mei 2025, menggambarkan keresahan yang mendalam dari pihak pengemudi. Aksi ini bukan hanya memengaruhi pengemudi dan aplikator, tetapi juga konsumen yang menjadi korban perseteruan ini.
Keterlambatan layanan, kenaikan tarif yang tidak terduga, serta gangguan operasional lainnya menunjukkan bahwa masalah ini berdampak luas.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari solusi yang dapat meredakan perseteruan ini dan menguntungkan semua pihak, tanpa merugikan konsumen yang pada akhirnya menjadi pengguna utama layanan ini.
 Tuntutan Ojol: Menuntut Keadilan
Dalam aksi demo (20/5) pengemudi ojol menyampaikan lima tuntutan utama yang menjadi sumber ketidakpuasan mereka.