Mohon tunggu...
Rio Ardi
Rio Ardi Mohon Tunggu... Lainnya - Berisi tentang opini-opini umum terutama kehutanan dan tumbuhan

Sejak 2009 aktiv dalam kegiatan konservasi orangutan dan pemerhati jenis-jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Mahasiswa Magister Kehutanan Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kearifan Lokal Budaya Indonesia dalam Mitigasi Bencana

29 Mei 2020   15:12 Diperbarui: 30 Mei 2020   09:15 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster pemain sepak bola yang langsung dipasang di pohon, serta karung bekas yang kembali dikumpulkan untuk alas tidur. Di Dusun Bondalem, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bambang Lipuro, Kabupaten Bantul, ini hampir semua rumah telah rata tanah akibat gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006.(KOMPAS.com/AMIR SODIKIN)

Kemudian ada kepulauan Mentawai yang melihat tanda-tanda alam seperti perilaku binatang seperti tupai dan ayam sebagai tanda akan terjadinya bencana.

Semua kearifan lokal untuk mitigasi bencana gempa tersebut merupakan Khasanah bagi bangsa Indonesia yang harus dipertahankan. Kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci dalam menghadapi bencana dan kesiap siagaan itu biasanya terbentuk dari prilaku yang telah dijaga secara turun temurun.

Kearifan Lokal Dalam Mitigasi Bencana Banjir dan Longsor

Perubahan iklim membawa dampak yang nyata dalam kehidupan masyarakat. Salah satu dampak akibat perubahan iklim tersebut adalah curah hujan yang tinggi dan tidak beraturan hal ini diperparah lagi dengan penebangan pohon yang dilakukan oleh manusia sehingga menyebabkan Banjir bandang dan longsor.

Salah satu Desa yang siap akan hal itu adalah Desa Kampung Naga di Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Di Desa ini Kearifan lokal yang masih dipertahankan hingga sekarang.

Kondisi topografi desa yang dikelilingi perbukitan membuat Masyarakat sadar akan ancaman bencana longsor dan banjir (Dewi dan Istiadi, 2015) yang bisa menimpa kapan saja.

Kearifan lokal dari kampung naga yang dapat dijadikan sumber pembelajaran khususnya dalam pengelolaan lingkungan (As'ari dan Hendriawan 2016, Maryani E dan Permanasari A. 2018 ) sebagai berikut :

  • Zonasi penggunaan lahan yang mengalokasikan daerah penyangga lebih besar dari yang dipergunakan (3:1) menghasilkan kesimbangan lingkungan;
  • Sengkedan/terracering secara teknologi terbukti efektif  mencegah erosi dan longsor apalgi dengan mempergunakan batu sebagai penguat tebing teras;
  • Keberadaan hutan tetap terpelihara sebagai fungsi klimatologis, hidrologis dan ekologis;
  • Dengan adanya alokasi tata ruang di kawasan kampung Naga daur ulang air dilakukan secara alami dan kebersihan air yang masuk ke sungai dan sawah menjadi terpelihara,
  • Rumah panggung dengan konstruksi kayu sistem knockdown terbukti efektif terhadap kerusakan disaat gempa

Kearifan lokal di Kampung Naga tersebut sudah dipertahankan secara turun temurun dan perlu di Ikuti oleh desa-desa yang langsung berbatasan dengan hutan di Indonesia.

Kemudian kearifan lokal lain adalah Peran kearifan lokal Suku Dayak dalam mencegah dan meminimalisir bencana serta menjaga kelestarian lingkungan di Kalimantan Tengah masih dijalankan dengan baik. Seperti, masih dilaksanakannya kegiatan jipen (hukuman) bagi masyarakat yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan.

Atau misalnya bagi masyarakat yang membakar hutan dengan sengaja, melakukan kegiatan menangkap ikan dengan cara menuba (meracun) ikan disungai, membakar atau menebang tanaman yang berbuah seperti duren dan manggis. Sehingga masyarakat tidak sewenang-wenang dalam bertindak. (Novrianti dkk,2019)

Beberapa contoh diatas adalah bentuk kearifan lokal yang ada di Indonesia yang berhubungan dengan mitigasi bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun