Menjadi sosok pemimpin apalagi jika itu adalah sekelas perusahaan BUMN haruslah orang-orang yang punya integritas kejujuran yang tinggi selain dirinya punya kapabilitas atau kemampuan mengolahnya.Â
Sebab jika BUMN ditangan atau dipimpin oleh orang-orang oportunis atau mencari kesempatan di dalam memperkaya dirinya, jangan harap perusahaan tersebut akan tetap bertahan.
Seperti yang kita ketahui perusahaan BUMN tentunya perusahaan yang bukan hanya mengejar profit atau keuntungan bagi Indonesia, perusahaan BUMN tersebut juga harus bisa mewujudkan kesejahteraan ataupun perlindungan bagi kebutuhan masyarakat Indonesia secara umum. Contohnya saja PT Pertamina, disamping harus mendistribusikan minyak BBM ke seluruh Indonesia, mereka juga ditugasi untuk menemukan sumber-sumber baru minyak mentah untuk bisa diolah.
Oleh karena itu, kita sangat miris saat mendengar kasus yang barusan saja ini terjadi. Dimana seperti yang dilansir oleh CNN.com (5/12/2019), sang Dirut Garuda, Ari Askhara melakukan upaya penyeludupan barang bekas, yakni motor gede Harley Davidson.
Memang masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Tapi yang jelas sang Dirut tersebut ada di dalam pesawat Garuda tersebut sebagai penumpang dari Perancis ke Indonesia. Tapi rutenya atau penerbangan yang dilakukannya khusus dan mendaratnya juga bukan di jalur-jalur umum penerbangan biasa.
Tentu kalau dia bukan sang bos dari Garuda tersebut, tak akan sanggup mengatur perjalanan pesawat garuda baru tersebut, bahkan dengan penerbangan khusus. Atur segalanya dengan sedemikian rupa, supaya semuanya berjalan dengan lancar. Tapi kita bersyukur punya Petugas lapangan Dirjen Bea dan Cukai yang tak serta merta percaya terhadap laporan-laporan tertulis yang mungkin juga sudah disiapkan oleh sang Dirut.
Dan bisa membongkar  kebusukan lewat jalur-jalur tikus yang yang telah dipersiapkan dengan matang  oleh sang Dirut Garuda tersebut. Akhirnya sang Menteri BUMN-pun tak berlama-lama atas kasus penyeludupan motor Harley Davidson tersebut. Dirinya langsung dinyatakan dipecat sebagai Dirut Garuda. Bahkan atas peristiwa ini dirinya-pun terancam akan kena pidana karena ada kerugian negara sebesar Rp.1,5 miliar.