Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teka-Teki Kosongnya Wagub DKI dan Pilihan Ahmad Syaikhu

26 Mei 2019   18:03 Diperbarui: 26 Mei 2019   18:22 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lamanya proses pemilihan oleh DPRD DKI mengundang banyak pertanyaan. Siapakah yang akan menjadi pedamping Anies Baswedan sebagai wakil Gubernur. Padahal sudah hampir mau setahun yakni seperlima waktu dari total masa menjabat sebagai Gubernur dan wakil Gubernur di DKI, menyisahkan ada banyak problema masalah di DKI yang tak kunjung selesai.

Sontak di bulan April 2019 lalu usai pemilu, bagaimana isu-isu miring tentang akan kembalinya Sandiaga Uno menjadi Wakil Gubernur DKI. Tapi oleh Sandiaga Uno tegas dan jelas mengatakan, seperti yang dilansir oleh kompas.com (19/4/2019) bahwa ia tidak akan kembali ke sana. Karena calonnya sudah dipilih dan ditentukan dari PKS sebanyak dua orang.

Pak Sandi-pun mengharapkan supaya para legislator DKI Jakarta tersebut bisa segera memilih siapa calon Wakil Gubernur pendamping Anies Baswedan.

Tapi nyatanya sampai saat ini, gerak-gerik para anggota DPRD DKI ini, sepertinya masih terus mengulur-ulur waktu tentang siapa yang bakalan akan dipilih oleh mereka. Meskipun jika melihat komposisi ketua DPRD DKI berasal dari PDI Perjuangan, tapi letak dan kuncinya ada pada Partai Gerindra.

Adanya banyak konflik kepentingan sehingga menimbulkan banyak teka-teki. Lanjut dengan tarik ulur antara Gerindra dan PKS terus menerus terjadi. Padahal jika melihat banyaknya permasalahan yang terjadi di DKI, terakhir kerusuhan hampir 3 hari terjadi sejak 21,22, 23 Mei lalu di depan Kantor Bawaslu. Ini juga menandakan tiadanya ketegasan ataupun kepemimpinan dari sang tuan rumah DKI Jakarta.

Jika sudah begini situasinya, para Dewan DKI Jakarta sedang menunggu siapa lagikah? Apakah harus menunggu anggota DPRD DKI yang baru, karena masa jabatan kalian akan segera habis di bulan Oktober ini?

Pilihan Syaikhu

Ini enaknya jika punya kans kuat apalagi dinyatakan menang di dua tempat. Seperti yang dirasakan oleh seorang politisi PKS ini, Ahmad Syaikhu. Seperti yang dilansir oleh CNN.com (25/5/2019) dirinya ternyata akan lebih memilih sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta.

Hal tersebut dinyatakannya seusai sholat Jumat di Masjid Fatahillah, Balaikota DKI Jakarta pada Jumat kemarin (24/5). Dia pun meminta supaya para Anggota DPRD DKI bisa segera membentuk pansus untuk pemilihan dari dua nama yang sudah ditangan mereka. Supaya jelas bagaimana kepemimpinan di DKI yang seakan hanya seorang saja yang masih eksis sampai saat ini. Padahal problematika DKI Jakarta begitu kompleksnya.

Sementara itu Syaikhu sendiri juga dikabarkan bakal lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) VII. Meskipun begitu, Syaikhu menyatakan tidak akan mundur dari pencalonan sebagai wagub maupun dari pemilihan sebagai calon anggota DPR sekarang ini.

"Ya kan belum ini, di Senayan juga belum dilantik. Kalau pemilihan [wagub] sebelum 1 Oktober ya enggak ada alasan juga untuk saya mundurkan," kata Syaikhu saat sholat Jumat di Fatahilla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun