Lalu bagaimana agar pasien post stroke bisa produktif lagi?
- Jika pasien dengan kelemahan otot satu sisi. Hendaknya melakukan fisioterapi dan berlatih di 3 bulan pertama pasca serangan. Sebagai upaya mengembalikan kemampuan otot. Supaya tidak menjadi otot yang kaku (spastik).
- Pasien yang memiliki kelemahan otot sebagian harus didukung penuh oleh keluarga agar tetap nersemangat kontrol dan fisioterapi rutin.
- Dukungan keluarga melakukan hal yang mampu ia kerjakan dengan kekuatan fisik yang ada (misal beri kesempatan untuk membuka usaha warung, atau menjalankan pekerjaan yang terbilang ringan dan bisa dikerjakan dengan satu tangan), diperbolehkan untuk mengikuti kursus tertentu sesuai kemampuan pasien
- Keluarga memberikan dukungan emosional, semangat, serta saling bekerja sama membantu pasien dengan stroke. Karena stroke adalah penyakit yang rawatannya jangka panjang (tidak langsung sembuh).
Semua orang ingin kehidupannya sehat, bahagia dan memiliki rejeki yang baik. Namun kala stroke tiba-tiba datang tanpa bosa di tolak, maka pasien pos serangan stroke akan menerima kondisinya, namun tetap harus berjuang untuk kembali sehat dan menghindari serangan stroke berulang.Â
Serangan stroke yang menyebabkan kelemahan, kelumpuhan ini berdampak bagi ekonomi suatu keluarga, apalagi orang yang terkena serangan stroke adalah tumpuan dan tulang punggung keluarga.Â
Mencegah lebih baik dari mengobati. Hindari merokok, gunakan pola hidup sehat, olahraga, makan-makanan bergizi, hindari begadang, hindari stres berlebih dan jauhi konsumsi alkohol ialah beberapa hal untuk mencegah terjadinya serangan stroke.
Dear Kompasianer, semoga sehat selalu ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI