Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Mardani dan Prabowo-Sandi Tidak Kompak Mempermainkan Gaji Guru?

22 November 2018   00:01 Diperbarui: 22 November 2018   06:44 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh, masih ingin diusulkan dan belum diusulkan to? Artinya masih pra-wacana dan belum wacana. Masih ingin dimasak, dan belum tahu bisa matang kalau nantinya tidak jadi dimasak?

Koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzhar Simanjuntak pun turun gunung mencoba meluruskan. Dalam program aksinya, pasangan nomor urut 02 itu mendorong adanya standar minimum gaji guru. Dengan demikian, ke depan, tak ada lagi guru honorer dan non-PNS yang digaji tak layak.

Hahahaha... Kalau-kalau hanya ngomong yang seperti itu mah, siapa pun bisa. Maksud saya, kalau niatnya memang benar-benar ingin menaikkan kesejahteraan guru menjadi Rp 20 juta per bulan, coba hitung dulu jumlah seluruh guru di Indonesia, kemudian bandingkan dengan APBN kita.

Dan kalau misalnya tidak cukup, bagaimana cara untuk mendongkrak APBN? Apakah dengan cara tidak melakukan impor apa-apa dari negara lain sehingga uang yang diperuntukkan untuk membayar impor itu dibuat untuk membayar gaji guru?

Berhubungan dengan "tidak mengimpor apa-apa", Mardani justru menyebutkan akan mengimpor guru-guru berkualitas dari Eropa dan negara-negara maju dan menyekolahkan guru-guru dari Indonesia ke luar negeri, apakah ini juga hanya rencana grasa-grusu?

Ya, sudahlah. Saya hanya mau mengingatkan. Jika Anda gagal dalam merencanakan sesuatu maka Anda sedang merencanakan sebuah kegagalan. Itu saja.

(RS)

Sumber:

Detik.com

Kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun