Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Farhat Blunder tentang Surga dan Neraka, Apakah Sebaiknya Dicoret dari TKN?

12 September 2018   19:47 Diperbarui: 13 September 2018   10:31 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam artikel saya sebelumnya yang berjudul: "Anda Pendukung atau Perongrong?", saya menjelaskan bahwa dalam politik, tidak semua pendukung itu merupakan pendukung benaran. Perlu mengenali mereka dengan teliti karena jika salah mengidentifikasi, sesungguhnya mereka sangat berbahaya. Laksana duri dalam daging, bukannya mendukung tetapi merongrong.

Benar kata saya. Baru saja dipilih sebagai bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'aruf (baca : bukan juru bicara/jubir), yang diharapkan dapat menangkis serangan dari lawan politiknya, Fadli Zon, Farhat Abbas yang juga merupakan kader PKB, sudah langsung melakukan blunder yang fatal yang sama sekali tidak perlu.

Pada Senin (12/9/2018) kemarin, lewat akun instagramnya, @farhatabbastv226, Farhat mengunggah foto dirinya dengan tulisan: "Pak Jokowi adalah Presiden yang menuntun Indonesia masuk surga". Foto itu kemudian ditambahi keterangan: "Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi ! Bakal Masuk Neraka! (Jubir-Indonesia)".

Langsung saja postingan ini menuai kecaman, tidak hanya dari kubu Prabowo-Sandi tetapi juga dari kubu Jokowi-Ma'aruf sendiri. Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni menyayangkan pernyataan Farhat itu. 

"Kita akan memberikan teguran internal ke Bang Farhat. Ini bukan narasi Jokowi-Maruf," kata Raja Juli menegaskan di Sekretariat TKN Jokowi-Ma'ruf, di Menteng, Jakarta. Raja Antoni juga menjelaskan posisi Farhat Abbas di TKN, bukan sebagai jubir tetapi bagian dari tim kampanye. (serambinews.com, 12/9/2018).

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, pernyataan Farhat Abbas itu membuktikan bahwa kubu Jokowi sudah memainkan isu SARA dalam upaya pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam ajang Pilpres 2019. "Itu kan menunjukan bahwa di masyarakat yang main SARA kubu sebelah, bukan kami," tegasnya saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. (RMOL.co, 12/9).

Pernyataan Farhat lewat akun Instagram tersebut langsung akan dijadikan kubu lawan sebagai bukti  bahwa kubu Jokowi sudah memainkan isu SARA dalam upaya pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam ajang Pilpres 2019, seperti yang diungkapkan Andre Rosiade, Wasekjen Gerindra.

Saya pikir TKN Jokowi-Ma'aruf harus lebih bijaksana dan sebaiknya langsung mencoret Farhat Abbas secepatnya dari anggota TKN, karena membiarkannya lebih lama akan sangat beresiko terhadap tim dan perolehan suara pemilih nantinya. TKN harus lebih jeli dan selektif mengenali orang seperti ini dalam tim. Jika kira-kira merongrong lebih baik dienyahkan di awal.

Masih ingat kicauan Fahri Hamzah anggota tim Sukses pasangan Prabowo-Hatta, lewat Twitter yang menganggap Jokowi 'sinting', karena akan menjadikan 1 Muharram sebagai hari santri nasional? (Newsdetik.com, 24/7/2014). Konon katanya akibat blunder tersebut, Jokowi mendapatkan tambahan 3 juta suara. (Merdeka.com, 31/8/2014). 

Luar biasa bukan? Semoga hal seperti itu tidak terjadi dalam TKN Jokowi-Ma'aruf. Salam...!

(RS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun