Lalu, apa pun semburan sang junjungannya, maha benarlah semuanya meskipun sangat bertentangan dengan akal sehat. Salah satu saja sebagai misal. Di depan pedagang telor dia bilang akan menaikkan harga telor. Di depan emak-emak dia bilang akan menurunkan harga telor. Bagaimana, anda pusing bukan?
Entah terinpirasi dari film Three Idiots itu, penantang ini tampaknya menerapkan pola yang sama seperti yang diterapkan Chatur. Chatur berupaya meruntuhkan kemampuan lawan, tetapi tidak meningkatkan kemampuannya.
Sayangnya, ternyata taktik kotor yang diterapkan Chatur tidak berlaku bagi sang juara. Rancho tetap menjadi si nomor utama. Chatur menjadi sang penantang abadi. Dia tetap menjadi nomor dua, tidak menjadi yang pertama.
Dalam proses yang terjadi sekarang ini, dengan kondisi yang sudah tampak lewat survei-survei kredibel, prestasi petahana memang melorot, meski masih terpaut jauh dari prestasi penantang di nomor kedua. Jika pada akhirnya nanti sang petahana juara, maka kisah penantang akan sama dengan kisah Chatur.Â
Dia menjadi penantang abadi. Dia menjadi nomor 2 abadi. Dia tidak akan pernah menceritakan prestasinya, tetapi akan berupaya keras meruntuhkan prestasi lawannya bahkan dengan narasi yang tidak masuk akal sekalipun.
Dengan begitu, kita mau berharap apa dari seorang pemimpin yang dihasilkan dari cara seperti itu?