Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Di Pernikahan Kahiyang, Presiden Jokowi Bisa Tak Dianggap

1 November 2017   00:03 Diperbarui: 1 November 2017   11:13 13225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan di Suku Batak adalah pernikahan antara lelaki Batak dan perempuan Batak. Dengan demikian, Kahiyang akan akan di-Batak-kan untuk menjadikannya sebuah pernikahan Batak. Konsekuensinya, Jokowi dan Ibu Iriana bisa tak dianggap. Sumber: tribunnews.com

Secara formal, diskusi soal adat, penetapan tanggal pernikahan, besaran mahar dari Bobby ke Kahiyang dan upacara adatnya dilakukan oleh keluarga Nasution dan keluarga Bapak 'angkat' Kahiyang yakni Siregar.

Jokowi dan Ibu Iriana hadir di pesta pernikahan Bobby Kahiyang secara adat Batak, tetapi diperlakukan sebagai tamu biasa. Banyak proses yang dilakukan dalam pernikahan adat Batak, meskipun tidak sama di seluruh Batak.

Dengan demikian, Jokowi dan Ibu Iriana bisa tidak dianggap dalam pernikahan Bobby dan Kahiyang. Banyak proses yang mungkin akan melibatkan Bahasa Batak dan juga pantun-pantun dalam bahasa Batak yang bisa jadi Jokowi dan Ibu Iriana tidak akan mengerti.

Proses demikian kadang membingungkan orang tua kandung penganten yang di-Batak-kan. Tetapi begitulah ceritanya dalam pernikahan Kahiyang dan Bobby jika dan hanya jika dilakukan dengan adat Batak setelah adat Jawa di Solo.

Dalam keragaman adat dan budaya Indonesia, seorang petinggi seperti Jokowi yang presiden bisa tidak mendapat peran di pernikahan anaknya sendiri sekali pun. Tentunya dalam konteks ini jika dilakukan pernikahan secara adat Batak. Peran ke-orangtuaan Jokowi dan Ibu Iriana digantikan Bapak baru Kahiyang bermarga Siregar.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun