Mohon tunggu...
Rinjani aprilia Putri
Rinjani aprilia Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Esai Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye

7 Maret 2024   13:44 Diperbarui: 7 Maret 2024   18:43 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki kemampuan untuk menghadirkan pengalaman baru bagi pembacanya. Mulai dari karakter-karakter yang dibangun dengan detail, alur cerita yang mengalir, serta tema yang disampaikan, sebuah novel mampu menjadi sebuah jendela menuju dunia yang baru dan mendalam.

Salah satu contoh novel yang mampu menghadirkan pengalaman tersebut adalah Novel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" karya Darwis Tere Liye.

Darwis Tere Liye merupakan salah satu penulis novel fiksi yang sudah tidak diragukan lagi kemahirannya. Setiap karyanya selalu memiliki ciri khas dan meninggalkan kesan bagi para pembaca. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin adalah salah satu karya terbaiknya.

Salah satu tema yang diangkat dalam novel ini adalah inspirasi dan pencapaiannya. Cerita ini menceritakan perjalanan dua orang anak kecil yang hidupnya kurang mampu, setelah itu hidupnya seketika berubah saat bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Danar, Danar ini bisa dibilang malaikat tak bersayap bagi mereka. Kedua anak kecil itu bernama Tania dan Dede, Tania adalah kakak dari Dede.

Setiap hari minggu Danar membuka kelas mendongeng dirumahnya. Kelas mendongeng itu dihadiri oleh anak-anak, anak-anak tersebut selalu senang saat mendengar Danar bercerita, tak lupa juga dengan Tania dan Dede mereka juga selalu hadir saat kelas mendongeng dibuka.

Bukan besar dan bagusnya rumah itu yang membuat aku dan adikku betah, melainkan karena setiap hari Minggu dia membuka kelas mendongeng di rumahnya, di ruangan depan yang dipenuhi jejeran lemari. Lemari itu penuh buku. Setiap Minggu pukul 08.00 ruangan itu selalu ramai oleh anak-anak. Anak-anak sekitar rumah kontrakannya. Separuhnya kukenali sebagai teman sekolahku sendiri.

Danar tidak hanya membuka kelas mendongeng saja tetapi beliau juga membuat karya novel, dan tidak banyak yang tahu tentang karya-karya yang sudah dibuat oleh Danar, karena Danar selalu menutupi kelebihan tersebut.

Dan dia membuka "rahasia kecil" itu. "Kamu pernah baca buku ini, kan?" Dia menunjukkan sebuah dongeng. Aku mengangguk. Buku itu bagus. Favoritku malah. Aku menyimpannya di dekat tempat tidur. Selalu kubaca ber- ulang-ulang.  Akulah yang menulisnya." Dia tersenyum. Aku tak mengerti, menatapnya bekerjap-kerjap. Bukan karena tak percaya. Tetapi sungguhkah? "Bukankah.... di sana yang menulisnya berbeda?" Dia tersenyum sambil mengusap rambut hitam legamku yang malam itu kubiarkan tergerai. Menyengir kecil. Yaa.... Itu nama lainnya, Tania. Nama samaran.... Alias."

Seorang pemuda yang hebat, dengan imajinasi yang meluap-luap dan semangat yang tak pernah padam. Danar senang menciptakan dunia yang baru dan karakter-karakter yang hidup dalam pikirannya. Danar juga pandai membagi waktu, dia tau kapan harus bekerja dan membuat karya. Tetapi tidak ada seorang pun yang tau tentang karya dia, kecuali Tania dan Dede. Dengan setiap kata yang ditulis, dia menggambarkan cerita yang menggetarkan jiwa. Dia terus menghadapi tantangan dengan tekad yang kuat, terus menulis dengan penuh dedikasi hingga akhirnya, novelnya menjadi karya yang luar biasa.

Dengan keberanian, ketekunan, dan bakat yang luar biasa, dapat membuktikan bahwa di balik setiap kata yang ditulis, tersembunyi keajaiban yang mampu mengubah dunia dan merayakan kekuatan imajinasi manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun