Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tradisi Menabung "Mayam" Emas di Aceh, Dari Mahar Hingga Investasi Cerdas

18 Maret 2025   11:47 Diperbarui: 18 Maret 2025   11:47 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksi emas mayam aceh--info banda aceh

Emas bukan hanya perhiasan, tetapi juga bagian dari budaya, ekonomi, dan tradisi masyarakat Aceh yang kuat mengakar.

Sebuah pernikahan di Aceh identik dengan "mayam". Salah satu tradisi unik di Aceh menggunakan satuan "mayam" sebagai ukuran berat emas. Mayam adalah satuan khusus yang digunakan oleh masyarakat Aceh untuk mengukur berat emas, terutama dalam konteks mahar pernikahan. Besarnya 1 mayam setara dengan 3,33 gram emas.

Tradisi penggunaan mayam sebagai satuan emas ini menunjukkan eratnya hubungan masyarakat Aceh dengan emas dalam kehidupan sehari-hari.

boh gaca dan tradisi mayam pernikahan aceh-regional kompas
boh gaca dan tradisi mayam pernikahan aceh-regional kompas

Tradisi Emas "Mayam"

Dalam tradisi pernikahan Aceh, mahar atau "jeulamee" biasanya diberikan dalam bentuk emas murni yang diukur dengan satuan mayam. Bentuk mahar yang telah ditentukan dalam adat Aceh adalah emas murni atau emas logam mulia yang disebut "meuh 99" atau "meuh London".

Jumlah mayam yang diberikan sebagai mahar mencerminkan kesungguhan dan penghormatan mempelai pria terhadap mempelai wanita. Semakin tinggi jumlah mayam, semakin tinggi pula status sosial dan kehormatan yang diberikan kepada mempelai wanita. Menurut budaya Aceh, jeulamee menjadi syarat pernikahan yang harus dipenuhi calon suami kepada calon istri. Adapun jumlah maharnya disepakati oleh kedua pihak pengantin.

koleksi emas mayam aceh--info banda aceh
koleksi emas mayam aceh--info banda aceh

Budaya Aceh umumnya sudah mengatur rincian mahar. Besaran emasnya berbeda berdasarkan masing-masing etnis. Contohnya, jeulamee suku Aneuk Jamee sekitar 3-7 mayam, sementara etnis Aceh Pidie berkisar 10-30 mayam emas.

Berbeda lagi dengan Aceh Utara dan Bireuen yang sudah menentukan maskawin kisaran 10-100 mayam. Sedangkan di Aceh Timur, Aceh Besar, dan Banda Aceh antara 5-20 mayam emas. Besaran jeulamee tersebut tentunya dilatarbelakangi dasar pemikiran adat istiadat masing-masing.

Jeulamee ditentukan berupa emas sebagai simbol cinta yang sepatutnya diperoleh melalui usaha yang tidak terlalu mudah supaya penghargaannya semakin tinggi. Di sisi lain, mahar tersebut menjadi simbol kekeluargaan dan wujud jaminan tanggung jawab suami pada istrinya.

tradisi mayam emas-pikiran aceh
tradisi mayam emas-pikiran aceh

Besaran mayam di sejumlah wilayah Aceh sebenarnya berbeda-beda didasari pemikiran dan adat istiadat tertentu. Seperti di Aceh Utara dan Bireuen, 1 mayam setara 3 gram. Sementara yang berlaku di etnis Aneuk Jamee, 1 mayam sama dengan 2,8-3 gram.

Konversi 1 mayam emas bergantung pada harga emas per gram yang berlaku di pasaran, kemudian dikalikan 3,33. Nilai 1 mayam setara 3,33 gram emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun