Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Stimulan Baru Hidup Lebih Sehat Berkat Intervensi Promotif dan Preventif Cek Kesehatan Gratis

20 Februari 2025   20:33 Diperbarui: 22 Februari 2025   11:52 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi layanan cek kesehatan gratis (KOMPAS.COM /DINNO BASKORO) 

layanan cek gratis-sumber gambar kompas.com
layanan cek gratis-sumber gambar kompas.com

Kendala yang Mungkin Terjadi dalam Pelaksanaan Program

Namun, ada beberapa kendala yang bisa terjadi ketika kedua program ini dijalankan, terutama dalam konteks aksesibilitas, sumber daya manusia, dan kesadaran masyarakat, seperti:

Akses ke Daerah Terpencil: Di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas transportasi menjadi masalah besar. Masyarakat di daerah ini mungkin kesulitan untuk mengakses layanan cek kesehatan gratis atau Posbindu PTM yang terpusat di daerah yang lebih mudah dijangkau.

Keterbatasan Tenaga Medis dan Fasilitas Kesehatan. Di beberapa daerah, terutama yang lebih terpencil, tenaga medis yang terbatas dan fasilitas kesehatan yang kurang memadai bisa menjadi hambatan.

Posbindu PTM memerlukan tenaga medis yang terlatih untuk memberikan konseling dan rujukan, sementara di beberapa daerah, mungkin hanya ada tenaga medis terbatas seperti bidan atau kader kesehatan.

Kesadaran Masyarakat. Meskipun layanan ini sudah dilakukan di banyak tempat, tidak semua masyarakat menyadari pentingnya cek kesehatan secara rutin dan pencegahan PTM.

Banyak orang, terutama di daerah yang lebih terisolasi, tidak menganggap penting untuk memeriksakan kesehatan mereka jika mereka merasa sehat, yang mengurangi efektivitas program.

Perbedaan Tingkat Pengetahuan dan Budaya. Di beberapa daerah, budaya setempat atau ketidaktahuan tentang pentingnya deteksi dini bisa menjadi faktor penghambat.

Program edukasi yang kurang tepat sasaran, atau kurangnya informasi yang sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, bisa membuat program ini tidak berjalan dengan maksimal.

Bagaimanapun keberhasilan program ini sangat bergantung pada pelaksanaan yang melibatkan masyarakat secara aktif dan peningkatan akses, baik dari segi geografi, infrastruktur, maupun sumber daya manusia yang mendukung program ini terutama di daerah-daerah yang terisolir namun sangat membutuhkan kehadiran program jenis layanan seperti ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun