Namun jika kebijakan libur sekolah penuh selama Ramadan yang dipilih, sebenarnya keputusan tersebut memerlukan pertimbangan matang. Kebijakan libur sekolah penuh selama Ramadan adalah langkah berani yang memerlukan perencanaan matang dan dukungan dari berbagai pihak.
Di satu sisi, kebijakan ini bisa memberikan waktu lebih banyak bagi anak-anak untuk beribadah dan berkumpul bersama keluarga. Namun, di sisi lain, tantangan seperti kehilangan struktur harian, ketergantungan pada orang tua, dan potensi learning loss menjadi persoalan yang tidak boleh diabaikan.
Dengan keragaman budaya, ekonomi, dan agama yang ada di berbagai daerah, kebijakan mengenai libur sekolah selama Ramadhan harus dipikirkan dengan cermat untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pendidikan, ibadah, dan keberagaman sosial.
Jika sekolah Aktif saat Ramadhan
Mungkin sekolah atau pemerintah melalui kebijakannya bisa mempertimbangkan Kelas Interaktif Bertema Ramadan yang isinya  iskusi tentang budaya Ramadan di berbagai negara. Membahas nilai-nilai universal seperti sabar, berbagi, dan disiplin melalui cerita inspiratif.
Atau menjalankan projek Kurmer P5 Ramadhan selama sekolah aktif jadi kreatifitas dapat dan keseruannya juga dapat.
Proyek Kreatif. Membuat poster atau video pendek tentang makna Ramadan. Kegiatan memasak bersama makanan khas Ramadan (dengan fokus edukasi budaya dan nutrisi).
Games dan Kompetisi Edukatif. Tebak ayat (menebak arti atau asal surat dari potongan ayat Al-Qur'an). Cerdas cermat islami tentang sejarah Islam atau tokoh Muslim dunia.
Kajian dan Praktik Spiritual. Membaca dan memahami kisah Nabi atau tokoh Islam secara mendalam. Latihan adab dalam kehidupan sehari-hari (misalnya cara memberi salam, menghormati guru, dsb.).
Jika Sekolah Libur
Kemah Ramadan (Pesantren Kilat). Program 1-2 hari dengan sesi tadarus, ceramah singkat, dan keterampilan praktis seperti membuat kerajinan tangan bertema Ramadan. Â
Belajar di Komunitas. Mengunjungi panti asuhan untuk berbagi pengalaman langsung tentang pentingnya berbagi.
Program berbagi takjil bersama sebagai pembelajaran kolaborasi dan tanggung jawab sosial.
Kegiatan Digital. Membuat vlog Ramadan: Menceritakan pengalaman sehari berpuasa. Tantangan 30 Hari Ramadan. Membuat jurnal harian tentang kegiatan ibadah, kebiasaan baik, atau pelajaran yang didapat.
Proyek Kolaboratif Satu Kelas satu Buku (Sakesabu) seperti di sekolah saya di SMAN 5 Banda Aceh. Menulis buku cerita pendek bertema Ramadan secara kelompok. Membuat mural di sekolah yang menggambarkan keindahan Ramadan. Sekolah akan membukukan sebagai bentuk kontribusi sekolah dalam bidang literasi dengan memanfaatkan momentum.
Kegiatan Outdoor Sederhana. Berburu benda yang memiliki kaitan dengan Ramadan (misalnya, lampu hias, kurma, atau simbol lainnya).Â