Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengajak Diet Sampah Saat Ramadan, Dari Monster Bin Hingga Bawa Perangkat Makan Sendiri!

31 Maret 2024   12:46 Diperbarui: 31 Maret 2024   14:02 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilsutrasi bukber dengan alat makan bukan sekali pakai sumber gambar CNN indonesia

Ilustrasi berbuka puasa dengan alat makan bawaan sendiri bukan sekali pakai sumber gambarmongabay.com
Ilustrasi berbuka puasa dengan alat makan bawaan sendiri bukan sekali pakai sumber gambarmongabay.com

Diet Plastik Sampah Selama Ramadan

Pemanfaatan sampah dari bukber sebenarnya biasa kami gunakan dalam dua keperluan, untuk recycle dan upcycle.

Memangnya apa bedanya? Recycle adalah menghancurkan barang asli untuk kemudian dibentuk lagi menjadi barang baru, sementara upcycle adalah proses daur ulang yang mengubah barang asli menjadi barang yang memiliki kemanfaatan baru tanpa menghilangkan bentuk asli suatu barang.

Untuk kebutuhan "merubah" sampah plastik menjadi buku kami memanfaatkanya dengan bekerjasama dengan para pengepul yang akan mengolah menjadi butiran plastik dan dikirim ke pabrik yang membutuhkan, dan dalam jumlah kecil sisanya kami manfaatkan untuk Project kurmer.

Terutama sampah palastik yang ada disekolah dalam hari normal yang jumlahnya juga sangat lumayan setiap minggunya.

Sebenarnya bukber memang menjadi kegembiraan tersendiri, bisa berkumpul dengan orang-orang terkasih serta orang terdekat. Ya! Memang momen berbuka puasa sering diidentikan dengan momen penuh keceriaan dan kebersamaan,

Namun, tanpa kita sadari, dibalik momen kebersamaan tersebut kita sering merusak bumi dengan perilaku yang  kurang ramah lingkungan. 

Tak sedikit dari kita yang suka menyisakan makanan saat berbuka, masih menggunakan alat makan sekali pakai, masih menggunakan wadah makan dan minum sekali pakai, hingga membuang sampah sembarangan di tempat umum.

Jika bukbernya diadakan disekolah maka seluruh perangkat makan jika bukan menggunakan bahan alami seperti daun pisang (seperti untuk bungkus nasi yang kami sebut "bue kulah"), maka para siswa diharuskan menggunakan perangkat makan yang bisa dibersihkan usai digunakan milik sekolah atau membawa dari rumah.

Dan sejak lama kebijakan di sekolah juga mengharuskan siswa saat membawa bekal menggunakan perangkat makan sendiri bukan yang instant termasuk botol plastik AMDK, dan disarankan memakai tumbler.

Meskipun akan sulit dan butuh pembiasaan, mau tidak mau harus ada usaha untuk menyiasati perilaku-perilaku tersebut. Jika kita sendiri yang membuatnya mungkin kita bisa menggunakan beberapa tips berikut;

Pertama; Berbuka Puasa Secukupnya

Saat berbuka puasa, kita sering kali terbawa hawa nafsu untuk segera menyantap makanan yang sudah dihidangkan di meja makan. Mengambil makanan dalam porsi yang cukup banyak yang berlebih menjadi sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun