Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenang "Sang Maverick", Membaca Pemikiran Kritis Rizal Ramli dari Literasi

3 Januari 2024   15:10 Diperbarui: 4 Januari 2024   10:52 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau diskusi terbatas dengan Rizal Ramli seperti di kediamannya di Jalan Bangka 9 atau di Kantor Econit Advisory di Jalan Tebet Barat Dalam IV nomor 5-7, Jakarta Selatan. 

Koleksi bukunya yang dipajang di ruang tamu, adalah buku referensi yang luar biasa. Semuanya bahasa Inggris. Yayat sebagai wartawan muda sangat terpesona dengan koleksi buku RR, dan ketika teman-temen tengah wawancara justru ia malah mengabaikan RR.

Rupanya RR saat itu terkesan dengan Yayat yang tengah mematung dan memelototi buku koleksinya. RR yang selalu respek dengan wartawan, tiba-tiba membuka lemarinya. "Saya punya lima copy, ini satu untuk Anda," RR menyodorkan buku setebal 788 halaman untuk Yayat ketika itu. 

"Kenapa tulisan (kolom) Goenawan Mohamad bagus, dia sering mengutip dari buku ini. Dulu saya temukan buku seperti ini di apartemennya," kata RR ketika itu. Dan pemberian buku hadiah RR itulah yang kemudian membuat Yayat terus berlatih menulis esai dan kolom.

Itu adalah sekelumit cerita orang yang pernah bersentuhan langsung dengan RR semasa hidup beliau. RR tak pernah membedakan muasal seorang wartawan dari media mana, tapi lebih pada substansi, apa informasi yang bisa digali dan dibagikan agar khalayak tahu lebih banyak tentang pemikirannya.

buku RR blok perubahan dan Nyala LIlin dalam kegelapan sumber gambar m.bukalapak.com
buku RR blok perubahan dan Nyala LIlin dalam kegelapan sumber gambar m.bukalapak.com

Buku lain yang juga menarik untuk menggambarkan pemikirannya yang kritis, barangkali buku berjudul, Rizal Ramli, Blok Perubahan dan Nyala Lilin Dalam Kegelapan, karya Herdi Sahrasaa, yang juga berisi banyak pemikiran kritisnya tentang ketimpangan pembangunan dan upaya pemerataan yang masih jauh dari harapan.

Atau buku  Rizal Ramli, True Leader Yang Memikirkan Kepentingan Rakyat, Bangsa dan Negara, karya Iryan Ali Herdiyansyah. Buku yang mengulik bagaimana seorang pemimpin mempunyai visi untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di masa depan, dan mempunyai kemampuan untuk mewujudkan visi tersebut agar menjadi kenyataan.

Ketika seorang pemimpin politik yang memiliki jangkauan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat banyak,dengan memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan dan peraturan, ia bisa mewujudkan harapan tersebut.


Karakter pemimpin bangsa seperti itu tercermin dalam diri RR yang dapat dilihat sejak mahasiswa hingga menjadi pejabat publik. 

Sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman yang bertanggung jawab atas kebijakan terkait isu di bidang kemaritiman, RR berani mengkritik dan membatalkan proyek reklamasi pantai utara Jakarta RR berani mengambil risiko besar.

Meski RR memang akhirnya diberhentikan, tetapi itu semua justru mempertegas bahwa RR merupakan pejabat negara dan pemimpin bangsa yang senantiasa membela kepentingan rakyat tanpa syarat, tanpa pamrih, tanpa memikirkan kepentingan pribadi, serta berani ambil risiko untuk kepentingan rakyat banyak.

buku RR PEmimpin Amanah sumber gambar jakartasatu.com
buku RR PEmimpin Amanah sumber gambar jakartasatu.com

Melalui buku, esai, dan banyak tulisan yang tersebar di banyak media dan platform serta buku, gagasan pemikiran dan pembaharuan pemikiran yang ditawarkan RR akan selalu dikenang banyak orang, sekalipun RR telah pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun