Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dari Kelas Prakarya Hingga Entrepreneur Manfaatkan Pisang Sebagai Produk Pilihan

7 Juli 2023   22:39 Diperbarui: 16 Juli 2023   21:59 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasi pecal pincuk-sumber gambar-brilio.net

pengusaha UMKM tradisional kripik pisang-sumber gambar-adakita.news
pengusaha UMKM tradisional kripik pisang-sumber gambar-adakita.news

Nah dari jumlah itu berapa yang fokus pada makanan?. Mayoritas usaha atau industri skala mikro-kecil (IMK) Indonesia bergerak di sektor makanan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah IMK sektor makanan mencapai 1,51 juta unit usaha pada tahun 2020.

Proporsi IMK sektor makanan mencapai 36% dari seluruh IMK nasional, yang totalnya berjumlah 4,21 juta unit usaha. Tentu saja didalamnya termasuk mereka-mereka yang menggunakan bahan baku komoditas pisang.

Jika saja komoditas pisang sampai langka stoknya di pasaran, maka akan ada ribuan pengusaha UMKM  dengan para pekerjanya, keluarga yang hidup dari komoditas pisang bakal terganggu. Meskipun barangkali tak seheboh seeprti gangguan dari sembako.

pengusaha UMKM berbasis pisang-sumber gambar-medcom.id
pengusaha UMKM berbasis pisang-sumber gambar-medcom.id

Para pengusaha UMKM adalah pengusaha tangguh yang tak gampang menyerah, bahkan ketika pandemi berlangsung dua tahun belakangan. Ketika pasar offline "mati" mereka  memainkan  pasar online.

Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner, mengaku mengalami perkembangan semenjak memakai layanan pesan-antar daring atau online food delivery (OFD).

Temuan ini berdasarkan riset yang dilakukan Alvara Strategic. Perkembangan yang paling mencolok adalah bertambahnya pendapatan, yang dirasakan 88,4% responden.

Perdagangan online juga semakin mudah menjangkau pelanggan, dengan proporsi 82,8%., meningkatkan jumlah orderan, sebesar 82,7%. menambah jumlah pelanggan yang dirasakan 81,6% responden. Serta  meniciptakan keuntungan dengan gap cukup jauh, ada perkembangan dari segi ilmu manajemen usaha, terkait penjualan atau pemasaran, sebesar 26,9% dari total reponden.


Dan pengusaha UMKM juga merasakan manfaat sebanyak 23,9% responden mengaku ada penambahan jumlah karyawan. Penambahan  jumlah toko dari 16,5% responden.

Pisang dan Kelas Prakarya Kewirausahaan 

siswa di kelas wirausaha mengolah keripik pisang- sumber gambar-kanwil kemenag kalsel
siswa di kelas wirausaha mengolah keripik pisang- sumber gambar-kanwil kemenag kalsel

Dalam sebuah kompetisi tingkat sekolah, kami ditantang menciptakan gagasan atau ide bisnis berupa produk olahan makanan tradisional menjadi kekinian. Saya berkebetulan juga menjadi pengajar di kelas prakarya kewirausahaan, akhirnya kami memilih buah pisang sebagai ide inovasi produknya.

Ketika itu kami mencoba menawarkan produk olahan turunan buah pisang berupa snack keripik pisang, namun kami sajikan dengan modifikasi pada tambahan cita rasanya, berupa bumbu "ayam tangkap". Masakan "ayam tangkap" tak hanya populer, tapi ternyata juga menjadi jenis makanan yang khas Aceh.

Jadi makanan ini sebelum dinikmati , bukan dikejar dulu ayamnya baru diproses menjadi masakan, namun karena sajiannya di balut dengan tambahan daun tumuru atau daun  kari maka ketika kita harus mencari potongan ayam goreng berbumbu khas itu diantara daun-daun tumuru, sehingga kurang lebih menjadi muasal nama "ayam tangkap" tersebut.

Produknya, seperti keripik biasa, namun dibumbui dengan bumbu ayam tangkap dan disajikan dengan tambahan daun tumuru yang digoreng kering, jadi dapat juga dinikmati layaknya keripik pisang itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun