Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki Pewaris Keris

15 Juni 2021   21:05 Diperbarui: 16 Juni 2021   15:58 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keris, mlungker-mlungker kang bisa ngiris (Wikipedia). 


Sudah sangat banyak korban luka, dengan hati teriris. 

Lelaki itu sudah tampak tua. Padahal umurnya belum mencapai 70 tahun. Untungnya dia masih tampak gembira. Meskipun sehari-harinya sepertinya hampir gelap, hanya secuil benderang yang bisa menyusup.

Anak-anaknya yang masih mengikuti, awalnya  sering diceritakan ada 2 orang. Dengan rincian seorang sudah tidak tinggal serumah, sudah menikah memiliki 3 anak. Yang seorang lagi masih serumah, sedang sering dinasihati menjelang pernikahannya. 

Keris yang sudah disimpan rapi turun-temurun 7 generasi, kini sudah tiada lagi di tempat penyimpanan. Biasanya harus diletakkan lebih tinggi dari semua penghuni rumah yang lain.

Disimpan dalam kotak berukir berkunci, hanya pewaris yang bisa membuka. Dengan batu merah berkilauan yang bersemayam, setiap malam Jumat selalu dicuci. Airnya harus dari pancuran yang keluar sendiri dari sebuah mata air, yang ada di bawah pohon belimbing. 

Daun hijau bunga kecil-kecil lembayung, dibawahnya lelaki itu jongkok sambil membasuh pusaka warisan ibun1ya. Memang 6 turunan ke atas laki-laki yang menerima warisan keris itu, selalu mengatakan tidak kuat. 

Itulah sebabnya mbah yang merupakan turunan ke 6,  tadinya sudah ingin memusnahkan keris itu. Tetapi akhirnya memberikan kepada anak perempuan satu-satunya, karena anak-anaknya yang 7  lelaki enggan menerima. Takut  mengemban nasib seperti ayahnya, mbah kakung.

Pembuat keris itu, tidaklah tersohor seperti empu Gandring. Pembuat keris pesanan Ken Arok, yang menerima balasan dengan air tuba. Ken Arok membunuh sang empu, yang terlambat menyelesaikan sarung keris yang dipesan. Dan sang empu bersumpah, keris tersebut akan membunuh turun temurun yang ada ikatan pertalian dengan Ken Arok. 

Sampai hadirnya seorang raja sakti, yang sanggup memusnahkan nyawa keris buatan empu Gandring. Sekaligus memusnahan keris dari muka bumi, ke dalam kawah Gunung Kelud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun