Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Aroma Masa Kecil, Pesona Ramadan yang Aku Rindukan

16 April 2021   23:04 Diperbarui: 16 April 2021   23:05 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa kecil yang tak terlupakan. Sumber gambar: Pixabay.

Ramadan 2021 yang sedang aku jalani, merupakan Ramadan yang ke-2 pada masa pandemi covid-19.

Tahun yang lalu, sepanjang Ramadan aku hanya berdua bersama suami. Anak-anak terisolasi di tempat tinggal masing-masing. Putri pertama dan keluarga di Kuningan, Jawa Barat. Putri kedua dan keluarga di Okayama, Jepang.

Sedangkan Ramadan tahun ini, Putri pertama dan keluarga pindah tempat bekerja dan tempat tinggal ke Bandung. Jadilah aku dan suami yang telah menjadi Nini dan engki yang diberi kesempatan bermain bersama cucu, Laras yang hampir berusia 4 tahun.

Udara Kota Bandung hampir selalu terasa sejuk, bahkan Ramadan 2021 cenderung masih banyak hujan. Padahal kata engki yang asli asal Jawa Barat-Sumedang, kalau tonggeret telah bernyanyi nyaring merupakan pertanda musim segera berganti kemarau. 

Menikmati berbagai permainan dengan cucu, membuat aku terkenang suasana masa kecil. Tinggal di desa di lingkungan perumahan Pabrik Gula (PG) di kota Kediri, terasa menikmati udara juga cukup sejuk juga. Loji perumahan PG peninggalan zaman penjajahan Belanda, menambah aroma masa kecil makin ceria. Halaman luas membuat anak-anak bisa menghabiskan waktu untuk bermain di halaman hingga menjelang mahgrib.

Hanya saja, saat itu aku belum ikut menikmati Ramadan. Aku mualaf setelah dewasa, saat aku menghabiskan masa mahasiswa di Bandung. Walaupun begitu, suasana kehidupan desa aku bawa dalam keluarga saat membesarkan anak-anak. Saat menunggu berbuka puasa pada bulan-bulan Ramadan bersama anak-anak dan suami, anak-anak sering menghabiskan waktu di halaman. 

Bermain di halaman hingga sebelum mandi sore. Sumber gambar: Pixabay.
Bermain di halaman hingga sebelum mandi sore. Sumber gambar: Pixabay.

Walaupun agak berbeda dengan seasana desa, aku mengijinkan anak-anak bermain hingga sore sebelum mandi. Bermain dengan saudara di halaman rumah, atau bermain sepeda dengan saudara juga dan teman di taman komplek perumahan. 

Memang berbeda dengan masa kecilku, sering mencari undur-undur dan memancing semut dengan daun cemara yang panjang-panjang. Setelah dapat semut, tanduknya dicabut dan diadu dengan semut perolehan teman.

"Aku berdosa ya," kataku kepada engki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun