Dear Ayah,Â
sejak ibu tiada,
selang berlalu dua tahun,
Ayah memberi Ibu sambung.
Dear Ayah,
Maaf aku tak dekat,
aku sibuk belajar Matematika,
Ibu entah ke mana, Ayah sibuk bekerja.
Dear Ayah,
tetapi aku catat selalu,
masih jernih hangat dalam ingatan,
tentang keberanian dan tekad biru.
Dear Ayah,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!