Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mbah Dukun IAn di Kaki Gunung Kelutuk

25 Oktober 2020   19:45 Diperbarui: 25 Oktober 2020   22:19 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Mbah Dukun IAn - Iphone Android

Banyak tamu yang cocok. Kebanyakan ibu-ibu muda sampai sedang. Jarang terlihat ada bapak-bapak. Mbah dukun IAn sendiri mempunyai 5 asisten, laki-laki semua. 

***

Sekar adalah warga kota Kitir. Dia datang ke mbah dukun IAn, karena suaminya sering pulang larut malam, padahal kantornya  melakukan work from home (WFH) sejak pandemi covid-19. Begitu dengar-dengar ada mbah dukun IAn yang bisa menyelesaikan masalah-masalah perkawinan, Sekar langsung membulatkan niat mencari mbah dukun IAn.

Sekar mengendarai motornya dengan kencang, menuju gunung Kelutuk yang memang sudah diketahui letaknya. Saat mulai membelokkan motor ke dalam gang, suasana sepi tak ada tempat bertanya. Dengan mengingat belokan-belokan yang diperoleh dari bisik-bisik perempuan yang gemar pergi ke dukun., akhirnya Sekar menemukan desa Watu Gepeng. Dan selanjutnya dengan mudah menemukan rumah mbah dukun IAn. 

Setelah mendapat nomor antrian dari asisten yang bertugas di depan pagar, Sekar mengambil tempat duduk di bawah naungan pohon Gardenia Kuning yang ada di halaman. 

Dengan masih ngos-ngosan karena lelah, tubuhnya terasa gemetar. Entah karena takut, malu, atau sesuatu lain. Ini benar-benar peristiwa baru bagi Sekar. Untungnya sekarang masa pandemi covid-19. Semua orang, trmasuk Sekar mengenakan masker. Jadi wajahnya tidak mudah dikenali oleh tamu-tamu lain. 

***

Ketika nomor antriannya dipanggil, Sekar dipersilahkan masuk ke dalam ruangan . Tak ada yang tahu apa yang dilakukan mbah dukun IAn terhadap Sekar di dalam ruangan. 

Saat keluar ruangan, Sekar berjalan sambil menundukkan wajah. Dia menghampiri seorang asisten mbah dukun IAn  yang berjaga di pintu keluar. Berbincang sedikit sambil terus menundukkan wajah, Sekar menerima 2 kuntum bunga Gardenia Kuning .

Sekar membeli 2 smartphone android di salah satu toko di kota Kitir, yang harganya sesuai dengan ukuran kantongnya. Baik ukuran banyaknya uang, atau  ukuran besarnya kantong celana atau baju suaminya. Sekar sendiri mempunyai kebiasaan menyimpan gawai jadul di dalam tas tangan yang juga jadul. 

Sejak mempunyai smartphone Android, suaminya tidak pernah pulang malam. Barangkali memang ada pekerjaan dari WFH yang sekarang bisa dikerjakan di rumah. Suaminya juga tampak sering ber whatsap (WA) dengan teman-temannya. Semua baik-baik saja. Kadang-kadang tampak suaminya mengajarkan  anak-anak membuat tugas-tugas. Yeah ... kali ini pertarungan Iphone vs Android dimenangkan oleh Android. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun