Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Akar, Sebarapa Berguna untuk Kehidupan?

19 Mei 2020   08:03 Diperbarui: 27 Mei 2020   14:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir semua orang merasa bahagia melihat tanaman. Apalagi jika melihat bunganya yang indah, warna warni ceria. Akan bahagia juga bila melihat buahnya lebat, yang akan memberikan rasa nikmat apabila dimakan. Bagaimana dengan akarnya?

Akar tanaman sering dilupakan. Padahal bisa dibayangkan tanaman tanpa akar. Apakah yang akan terjadi. Kering dan mati! Tiada lagi kehidupan pada tanaman itu.

Pada kehidupan manusia. Adakah akarnya? Jiwa adalah akar manusia. Apakah yang terjadi jika manusia tanpa akar? Kering juga, tetapi tidak mati. Sebutan mati untuk manusia adalah kurang sopan. Sebutan sopannya adalah meninggal dunia. 

Seberapa berguna akar untuk kehidupan suatu tanaman? Akar berpegang pada media tanam. Akar mencari bahan makanan dari media tanam untuk diangkut oleh pembuluh pada batang ke daun. Pada daun ada proses mengolah bahan makanan untuk menjadi makanan ke seluruh tubuh tanaman. Makanan itulah yang menghidupkan tanaman. 

Proses makan suatu tanaman harus ada bantuan dengan melakukan siraman pada bagian akarnya. Menyiram tanaman bisa dilakukan oleh alam atau manusia. Alam akan menyiram tanaman dengan hujan yang diciptakan Allah. Manusia akan menyiram tanaman dengan air, bisa air sumur, air kolam atau air keran. Harus rajin. Rutin. Tergantung pada sifat tanaman, menyukai air atau tidak menyukai air.

Kadang manusia ingin tanaman bisa menghasilkan bunga atau buah secara cepat. Manusia melakukan pemupukan pada tanaman. Itu berarti manusia mempermudah akar mencari makanan. 

Kalau dosisnya tepat, tanaman akan berbunga atau berbuah lebih baik. Kalau dosisnya terlalu banyak,  biasanya dilakukan oleh manusia yang serakah akan memaksa akar, pembuluh batang dan daun bekerja keras untuk menghasilkan bunga atau buah. Tanaman bisa tetap hidup, tapi sebenarnya mengalami stres. Atau bisa juga mati.

Jiwa manusia adalah akar kehidupan. Seperti juga pada tanaman, jiwa sering dilupakan. Jiwa juga memerlukan tempat berpegang. Media tanam pada jiwa adalah ayah ibu. Tapi seringkali ayah ibu terlalu sibuk bekerja. Mencari uang untuk anak-anak, katanya.  Tetapi jiwa sang anak kehilangan tempat berpegang. 

Jiwa mencari bahan makanan pada ayah bunda. Bahan makanan yang berupa kebersamaan, canda tawa dan nasihat-nasihat ayah bunda. Bahan makanan itulah yang oleh daya rasa dibawah ke otak untuk diolah menjadi daya pikir. 

  • Daya pikir bangun.
  • Daya pikir berdoa.
  • Daya pikir makan.
  • Daya pikir belajar.
  • Daya pikir istirahat.
  • Daya pikir tidur.
  • Dan lain-lain. 

Yang oleh otak diteruskan ke semua bagian manusia, yang tampak sebagai pertumbuhan tubuh dan perilaku. Bisa baik, bisa buruk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun