Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Kala #25

16 September 2018   00:23 Diperbarui: 16 September 2018   14:27 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku menangis tapi tak berani mengeluarkan suara. Rasa takutku membuat deraian air mata kian deras. Pundakku naik turun sembari menggigit bibir aku terus menangis.

Tak putus doaku untuk diberikan kebebasan saat ini. Pikiranku kacau aku hanya menangis lirih. Sementara tangan Galuh terus menggenggam tanganku di balik kursi.

"Kamu!" Sebuah tonjokan dengan tongkat dari belakang mengenai kepalaku.

"Aakh! Astagfiruloh ... Siapa kamu! Kenapa kami disekap di sini? Mau apa kamu ...," teriakanku begitu keras.

Sengaja aku berteriak untuk melepaskan sesak di dadaku sejak tadi. Sergapan ketakutan telah sampai puncaknya.

Pria itu terbatuk lagi, lalu menghardikku, "Diam! Jangan banyak tanya!"

"Kamu siapa!" kataku tak kalah keras. Suaraku mulai meninggi.

"Gak penting!"

"Tunjukkan wajahmu!" perintahku.

"Buat apa?"

"Kamu takut? Takut aku akan mengingatmu sebagai laki-laki pengecut?" serangku mengabaikan tarikan jari Galuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun