Mohon tunggu...
Rini Nofrita
Rini Nofrita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah

17 September 2017   21:54 Diperbarui: 17 September 2017   21:57 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala sang surya mulai tampak

Kau telusuri lorong waktu..hanya demi aku anakmu

Titik peluh membasahi pundakmu

Namun tiada kau hiraukan

Ayah.....

Kala mentari mulai redup...

Langkahmu gontai menghampiriku...

Walau tiada terucap..namun terbias keletihan diwajahmu

Ayahku sayang....

Terima kasih atas kasih sayangmu untukku

Tiada kata yang dapat kuucap tuk membalas pengorbananmu

Kini kau terlihat renta..termakan usia

Hilangkan kecemasan dihatimu...ayah

Aku..anakmu...

Kan slalu menjagamu..sampai akhir usiamu....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun