Mohon tunggu...
Rini Lestari Rajagukguk
Rini Lestari Rajagukguk Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STT HKBP Pematang Siantar..

Menulis Apa adanya. Senang memperhatikan keadaan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Menemukan Titik Damai

23 April 2021   20:31 Diperbarui: 23 April 2021   20:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta kasih selama ini kita jalin,
Kita saling memahami,
Hidup bersama oleh takdir,
Tawa dirasakan bersama,
Kita pun bersama dalam satu gubuk,
Ayah dan ibu membesarkan kita dengan cinta,
Kita bertumbuh seiring berjalannya waktu,
Cinta tulus mereka kita rasakan bersama,
Tawa dari ayah dan ibu mengalir di hidup kita,
Siapakah kita?
Kita keluarga,
Kita bersaudara,
Kakak beradik yang hidup bersama menikmati cinta kasih dari si kuat dan si lemahlembut,
Ya mereka ayah dan ibu kita.
Namun, sekarang mereka telah tiada,
Harusnya cinta kasih mereka melekat dalam diri kita,
Mengikat kita dalam tali persaudaraan,
Namun, perihal harta membuat kita pecah seperti kepingan,
Mengapa saling mengeluarkan kata-kata yang tajam itu,
Bahkan hampir bertumpah darah?
Bila, ayah dan ibu melihat kita seperti ini, respon bagaiaman yang akan dikeluarkannya?
Tentu ia akan menangis. Itukah yang kita inginkan?
Coba kita patahkan ego kita,
Coba kita terima buah pikiran yang lain.
Jangan terlalu mencintai dirimu,
Sehingga kau tak mampu menerima pikiran yang lain.
Mari kita coba berdamailah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun