Mohon tunggu...
rini ananing m
rini ananing m Mohon Tunggu... Penulis - 🌻

seribu jiwa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dan "Untuk Yang Selalu Bertanya Kapan Nikah?"

24 Agustus 2022   03:28 Diperbarui: 24 Agustus 2022   04:43 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu murid pun melaksanakan arahan Aristoteles, sesampainya di taman bunga murid pun telah memetik salah satu bunga di taman itu. 

Entah apa yang dia pikirkan tiba-tiba saja murid itu membuang bunga yang telah dipetiknya tadi, ternyata dia membuangnya karena dia melihat bunga lain yang lebih indah dari bunga yang pertama dia petik tadi. 

Setelah mendekati dan merenung, murid pun sadar bahwa bunga yang pertama tadi memang yang paling indah dari yang bunga yang lain, tetapi dia tidak boleh lagi kembali kebelakang dan hanya penyesalanlah yang murid dapat.

Setelah itu si murid datang kepada Aristoteles dengan tangan kosong

Guru bertanya : "Mana bunga yang aku suruh petik dari Tman itu??"

Murid bertanya : "Aku sudah memetiknya, tetapi setelah aku melihat di depan ada bunga yang lebih indah aku buang bunga itu tadi, dan aku sadar bahwa bunga yang aku petik pertama tadi yang paling indah dan aku tidak bisa kembali lagi kebelakang".

Guru menjawab : " Seperti itulah Cinta Sejati muridku, semakin kamu mencari cinta yang lain semakin sulit pula kamu akan menemukan cinta sejati mu!"

Meskipun murid tadi tidak pura pura lupa dan telah mengingat arahan dari sang guru Aristoteles, murid tersebut telah terlena ketika melihat ladang bunga luas banyak ribuan bunga bunga indah. 

Murid Aristoteles telah mengangap bahwa apa yang sudah didapatkan tidak cukup dianggap ada keberadaannya.

Dari pembelajaran nasihat tentang makna menentukan pilihan cinta atau jodoh semua telah memliki konsep atau pola, atau garis yang sudah direncanakan, ya lakukan saja, adapun konsekuensi bersama hasil akan sesuai dengan hal yang telah dilakukan.

Semua telah dicatat ketika patahan patahan kaki disepanjang perjalanan, dari setiap masing masing perjalanan setiap manusia tidak mungkin sedugang pengalaman hidup akan begitu saja dilupakan dan dibuang bersama malam, ketika kita tidur dan memejamkan mata hal tersebut akan menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun